Sarang Ribuan Lebah Raksasa Asia Dimusnahkan di Amerika Serikat

By Hanny Nur Fadhilah, Rabu, 1 September 2021 | 14:00 WIB
Lebah raksasa Asia atau lebah pembunuh. (Washington State Department of Agriculture)

"Mereka dapat melakukan serangan massal pada sarang lebah madu, menghancurkan sarang dalam hitungan jam," menurut WSDA.

Dilansir Mashable, lebah raksasa Asia yang ditemukan di AS menghasilkan racun tujuh kali lebih banyak daripada lebah madu ketika menyengat. Mereka juga dapat menyengat korban berkali-kali.

Yang lebih mengejutkan lagi, sengatan lebah pembunuh ini bahkan bisa membunuh manusia. Di Jepang, lebah ini dikenal dengan sebutan Suzumebachi bisa menyebabkan sekitar 40 orang meninggal karena sengatannya setiap tahun. Hal ini diketahui dari sebuah studi tahun 2007 dalam jurnal Clinical Toxicology.

Baca Juga: Si Pemandu Madu, Kemampuan Satwa Liar Berkomunikasi dengan Manusia

Lebah raksasa Asia (Vespa mandarinia) adalah lebah terbesar di dunia. Lebah ini berasal dari Asia Timur yang beriklim sedang dan tropis, Asia Selatan, Asia Tenggara Daratan, dan sebagian Timur Jauh Rusia. Lebah ini juga ditemukan di Amerika Utara pada akhir 2019. Penampakan pada Agustus 2021 memicu kekhawatiran bahwa lebah ini bisa menjadi spesies invasif. (Filippo Turetta)

Kematian ini sering dikaitkan dengan gagal ginjal, syok anafilaksis, serangan jantung, dan kegagalan organ multipel akibat sengatan lebah pembunuh yang berulang.

Seorang ilmuwan Jepang yang mendapatkan sensasi sengatan menggambarkan jika disengat lebah raksasa Asia seperti paku panas yang ditusukkan ke kakinya.

Di Amerika Serikat sendiri, lebah raksasa Asia mulai muncul ke publik pada tahun 2019. Mereka pertama kali terdeteksi di Amerika Serikat di Whatcom County. Meskipun berasal dari Asia Timur dan Tenggara, mereka kemungkinan datang ke AS sebagai "penumpang gelap" melalui seorang musafir atau kontainer pengiriman.

Baca Juga: Lebah Terbesar Sedunia Temuan Wallace di Maluku, Terancam Punah