Kemampuan sonar lumba-lumba menginspirasi peneliti untuk mengembangkan gawai radar mini yang bisa mendeteksi perangkat elektronik tersembunyi, seperti kamera intai atau pemicu bom.
Seperti dilaporkan New Scientist (23/10), insinyur akustik Timothy Leighton dari University of Southampton, Inggris, mendapat inspirasi teknologi ini ketika sedang menyaksikan sebuah tayangan dunia alam. "Kenapa lumba-lumba menyemburkan gelembung dari liang sembur mereka ke ikan karang?" ia bertanya-tanya. Bukankah "jaringan gelembung" ini memantulkan gelombang sonar dan mengganggu lumba-lumba dalam mencari mangsa?
Bereksperimen dengan beragam sinyal akustik, dia menemukan bahwa denyutan besar yang diikuti sebuah denyutan kecil dapat memantulkan gelombang suara, hal yang membuat lumba-lumba bisa mengenali mana ikan (mangsa) dan mana gelembung. "Kami pun membuat sonar yang bekerja seperti ini, mencobanya di laut, dan berhasil," kata Leighton. Namun, dia belum yakin apakah memang begitu cara lumba-lumba mendeteksi mangsa.
Leighton kemudian berpikir, hal yang sama mestinya berlaku buat gelombang radio. Maka, ia membuat sebuah purwarupa radar dan mengetesnya. Ternyata, radar mini buatannya—hanya dua sentimeter—bisa membedakan beragam material. "Jika Anda menyimpan bom dalam kantung kresek, ban sepeda, atau kaleng minuman, radar ini bisa mendeteksi—benda dengan kabel logam dan semikonduktor," katanya. Radar ini juga bisa digunakan untuk mencari korban gempa yang tertimbun dengan mengenali gadget atau ponselnya.