Tanggal 5 November 2013 akan menjadi hari bersejarah bagi dunia astronomi India: mereka akan meluncurkan wahana antariksa ke Mars. Sedianya, peluncuran dijadwalkan pada 28 Oktober 28, namun tertunda karena berbagai kendala. Peluncuran akan dilakukan di Satish Dhawan Space Centre, Sriharikota, Andhra Pradesh, pukul 2.36 siang waktu setempat.
Berdiri pada 1960-an, program antariksa India selama ini hanya difokuskan pada pembangunan satelit untuk mencari sumber air tanah dan memonitor deforestasi. Pada 2008, mereka meluncurkan pengorbit bulan bernama Chandranayan-1, yang misinya saat ini adalah meneliti bulan dan cuaca di ruang angkasa.
K. R. Sridhara Murthi, yang telah bekerja selama 40 tahun di Indian Space Research Organisation, mengakui bahwa proyek-proyek tersebut tidak relevan dengan pembangunan India, tetapi program itu "memicu pengembangan teknologi pengindraan jarak jauh, sekaligus membangun generasi baru ilmuwan dan insinyur," demikian seperti dilansir New Scientist (23/10).
Proyek bernama Mars Orbiter Mission (MOM) sendiri menghabiskan biaya sekitar Rp816 miliar, dan akan membawa lima instrumen penelitian, termasuk sensor metana yang akan mencoba mengambil sampel gas itu di atmosfer Mars. Tantangan utamanya adalah memastikan bahwa perangkat elektronik dalam wahana ini bekerja dengan baik dalam lingkungan Mars yang tidak bersahabat.
Di Bumi, metana sebagian besar diproduksi oleh makhluk hidup. Jadi, sampel metana di Mars diklaim sebagai pertanda ada kehidupan. Penelitian sebelumnya mengenai hal ini mengundang keraguan bahwa metana di Mars diperoleh dari atmosfer Bumi.