Di Bawah Pergelangan Tangan Kita, Ada Bukti Manusia Masih Berevolusi

By Utomo Priyambodo, Kamis, 26 Agustus 2021 | 19:00 WIB
Bagian bawah pergelangan tangan. (Downtowngal/Wikimedia Commons)

Nationalgeographic.co.idEvolusi itu nyata. Dan hingga kini, manusia ternyata masih berevolusi.

Bukti bahwa manusia masih berevolusi setidaknya dapat kita lihat pada bagian bawah pergelangan tangan kita. Cobalah Anda cek apakah ada pembuluh nadi ekstra di bagian tengah di bawah pergelangan Anda? Para peneliti dari Flinders University dan University of Adelaide di Australia menemukan fakta bahwa arteri atau pembuluh nadi yang sementara mengalir di tengah lengan bawah kita saat kita masih dalam kandungan ternyara kini tidak menghilang sesering dulu.

Itu berarti kini ada lebih banyak orang dewasa dibanding sebelumnya yang memiliki saluran ekstra atas jaringan pembuluh darah yang mengalir di bawah pergelangan tangan mereka.

"Sejak abad ke-18, para ahli anatomi telah mempelajari prevalensi arteri ini pada orang dewasa dan penelitian kami menunjukkan itu jelas meningkat," ujar Teghan Lucas, ahli anatomi Universitas Flinders.

"Prevalensinya sekitar 10 persen pada orang yang lahir pada pertengahan tahun 1880-an dibandingkan dengan 30 persen pada mereka yang lahir pada akhir abad ke-20, jadi itu adalah peningkatan yang signifikan dalam waktu yang cukup singkat, dalam hal evolusi," papar Lucas, seperti dilansir Science Alert.

Arteri median atau arteri bagian tengah di lengan bawah terbentuk cukup awal dalam perkembangan pada semua manusia. Arteri ini mengangkut darah ke tengah lengan kita untuk memberi makan tangan kita yang sedang tumbuh.

Baca Juga: Teori Kognisi Komplementer, Rantai Pelengkap Teka-teki Evolusi Manusia

Perbandingan kepadatan sendi seiring evolusi manusia selama jutaan tahun. (American Museum of Natural History/J. Steffey dan Brian Richmond)

Pada sekitar delapan minggu, arteri ini biasanya mengalami regresi. Pembuluh darah ini akan meninggalkan tugasnya dan melipahkannya ke dua pembuluh darah lainnya, yakni arteri radial (yang bisa kita rasakan ketika kita mengambil denyut nadi seseorang) dan arteri ulnaris.

Para ahli anatomi telah mengetahui selama beberapa waktu bahwa layunya arteri median ini bukanlah jaminan. Dalam beberapa kasus, arteri ini bertahan selama satu bulan atau lebih.

Kadang-kadang kita dilahirkan dengan arteri tersebut masih memompa, memberi makan bagian lengan bawah. Atau bahkan dalam beberapa kasus arteri ini memberi makan seluruh bagian tangan juga.

Baca Juga: Misteri Respons Imun Tubuh: Untuk Melindungi Diri atau Minta Bantuan?

Untuk membandingkan prevalensi saluran darah persisten ini, Lucas dan rekan-rekan penelitinya, yakni Maciej Henneberg dan Jaliya Kumaratilake dari University of Adelaide, memeriksa 80 anggota badan dari mayat-mayat di Australia. Semua mayat ini disumbangkan oleh orang-orang Australia keturunan Eropa. Hampir semua dari mayat ini dulunya lahir pada paruh pertama abad ke-20.

Tim peneliti kemudian mencatat seberapa sering mereka menemukan arteri median yang tebal yang mampu membawa suplai darah yang baik pada mayat-mayat tersebut. Lalu, tim membandingkan angka-angka tersebut dengan catatan yang digali dari pencarian literatur, dengan mempertimbangkan penghitungan yang dapat mewakili penampilan pembuluh darah ekstra. Hasil pengamatan mereka ini telah diterbitkan di Journal of Anatomy pada tahun 2020.

Hasil studi mereka ini mengungkapkan bahwa arteri median atau arteri ekstra ini tampaknya tiga kali lebih umum ditemukan pada orang-orang dewasa saat ini daripada lebih dari seabad yang lalu. Hal ini merupakan penemuan mengejutkan yang menunjukkan bahwa seleksi alam lebih menyukai atau cenderung mengincar mereka yang memiliki sedikit suplai darah ekstra ini.

"Peningkatan ini mungkin disebabkan oleh mutasi gen yang terlibat dalam perkembangan arteri median atau masalah kesehatan pada ibu selama kehamilan, atau keduanya sebenarnya," kata Lucas.

Baca Juga: Penemuan Tengkorak Tanpa Rahang Ini Ubah Pemahaman Evolusi Manusia

Perbandingan anatomi manusia Neanderthal dengan manusia modern. (Joe McNally/National Geographic)

Kita mungkin membayangkan memiliki arteri median yang persisten dapat memberikan dorongan darah yang andal pada jari yang tangkas atau lengan bawah yang kuat lama setelah kita lahir. Namun memilikinya juga menempatkan kita pada risiko yang lebih besar terkena sindrom lorong karpal (carpal tunnel syndrome/CTS), suatu kondisi tidak nyaman yang membuat kita kesulitan menggunakan tangan kita.

Menentukan jenis-jenis faktor yang memainkan peran utama dalam proses seleksi arteri median yang persisten ini akan membutuhkan lebih banyak pemeriksaan. Apa pun itu, kemungkinan besar kita akan terus melihat lebih banyak pembuluh darah ini di tahun-tahun mendatang.

"Jika tren ini berlanjut, mayoritas orang akan memiliki arteri median lengan bawah pada tahun 2100," ucap Lucas.

Peningkatan pesat arteri median pada orang dewasa ini tidak berbeda dengan kemunculan kembali tulang lutut yang disebut fabella, yang juga tiga kali lebih umum ditemukan saat ini daripada seabad yang lalu.

Sekecil apa pun perbedaan ini, perubahan mikroevolusi kecil menambah variasi skala besar yang menentukan suatu spesies. Ya, dalam hal ini adalah spesies kita, manusia.

Baca Juga: Peneliti Sebut Homo Erectus Adalah Manusia Purba yang Pemalas