Menstruasi umumnya dimulai saat memasuki masa pubertas yaitu pada usia di atas 12 tahun. Namun, menstruasi bisa juga terjadi lebih dini yang berimbas pada kekacauan hormon dan sistem tubuh.Sebuah studi terbaru menyatakan, gadis yang mengalami menstruasi lebih dini lebih rentan dengan risiko diabetes mellitus (DM) tipe 2 setelah dewasa. Studi yang dilakukan pada delapan negara Eropa tersebut tidak menyebutkan pubertas dini sebagai penyebab DM tipe 2, tetapi ada hubungan antara keduanya."Tubuh mengalami banyak perubahan selama pubertas," ujar Cathy Elks, salah satu peneliti studi dari unit epidemiologi di University of Cambridge di Inggris.Menurut dia, studi ini menunjukkan faktor biologi memengaruhi waktu fase perkembangan sehingga mungkin juga memiliki peranan dalam pengembangan DM tipe 2. Proses ini, imbuh Elks, dapat terjadi bertahun-tahun sebelum kontrol gula darah terganggu.Dalam studi yang dipublikasi dalam Diabetes Care tersebut, Elks dan timnya menganalisis riwayat medis dari 15.000 wanita. Mereka menemukan, wanita yang memulai menstruasinya di usia 8 hingga 11 tahun memiliki risiko 70 persen lebih besar untuk mengalami DM tipe 2 daripada mereka yang memulai menstruasinya pada usia 13 tahun.Sementara itu, sejumlah studi lain menunjukkan, wanita yang memulai pubertas lebih dini cenderung lebih rentan mengalami obesitas, penyakit jantung, dan beberapa jenis kanker.Lantaran obesitas merupakan faktor risiko DM tipe 2, kemudian muncullah dugaan bahwa keterkaitan pubertas dini dengan DM tipe 2 dipengaruhi juga oleh tingkat obesitas seseorang. Namun, setelah dilakukan penghilangan dampak obesitas dalam statistik, peneliti tetap memperoleh hubungan yang sama: pubertas dini memengaruhi risiko DM tipe 2."Studi ini menunjukkan, pubertas dini memengaruhi risiko diabetes, yang ditandai dengan peningkatan indeks massa tubuh, namun ternyata hal ini juga memengaruhi jalur biologis lain yang tidak dipengaruhi oleh massa lemak tubuh," pungkas para peneliti.Sementara itu, para peneliti menegaskan, memulai menstruasi di usia lebih dari 15 tahun tidak berdampak berlawanan dengan pubertas dini. Artinya, pubertas yang terlambat tidak menurunkan risiko DM tipe 2.