Puting Beliung di Bogor Isyarat buat Jakarta

By , Selasa, 29 Oktober 2013 | 12:10 WIB

Angin kencang disertai hujan deras dan petir memorakporandakan 420 rumah di Tenjolaya dan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (28/10). Gejala ini merupakan isarat buruk bagi wilayah DKI Jakarta. Situasi ini diprediksi terjadi hingga musim hujan Februari 2014.

Hujan yang mengguyur Kota/Kabupaten Bogor sejak Minggu sore sampai Senin dini hari juga mengakibatkan 37 rukun tetangga di Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, kebanjiran. Hingga Senin pukul 06.00, 37 RT itu terendam air setinggi 30 - 100 sentimeter.

Di Kabupaten Bogor, puting beliung juga menumbangkan pohon dan tiang listrik. Komandan Komando Rayon Militer 2114/Ciampea Kapten (Inf) Sutrisno mengatakan, Tenjolaya, Pamijahan, dan Ciampea merupakan tiga kecamatan yang dihantam puting beliung. Letaknya di perbukitan."Yang terparah di Tenjolaya," katanya.

Kepala Seksi Logistik Badan Penanggulan Bencana Daerah Kabupaten Bogor Budi Aksomo mengatakan, berdasarkan pendataan, ada 420 rumah yang rusak dihantam puting beliung. Istan Iskandar (43) warga Tapos, Tenjolaya, mengharapkan bantuan Pemerintah Kabupaten Bogor dan instansi terkait.

Kepala Satuan Klimatologi Kelas II Pondok Betung, Tangerang Selatan, Sri Handayani mengatakan, perubahan musim dari musim kemarau ke hujan, menyebabkan munculnya angin kencang, yakni puting beliung. Warga diminta waspada karena muncul tiba-tiba bersamaan hujan.Prediksi curah hujanKepala Stasiun Klimatologi Dramaga, Bogor, Nuryadi, mengatakan, kurun November 2013 curah hujan di Bogor diprediksi 115 persen. Curah hujan sebulan nanti diperkirakan bisa mencapai 450 milimeter. Dalam kondisi normal, curah hujan 400 milimeter. Nuryadi juga mengingatkan potensi turunnya hujan ekstrem.