Bibit Kepintaran Matematika Diawali dari Bayi

By , Rabu, 30 Oktober 2013 | 12:08 WIB

Ingin anak Anda jago matematika? Studi berhasil menyimpulkan, bibit-bibit kepintaran matematika sudah diawali dari bayi. Intuisi bayi pada angka, menunjukkan hubungan ke kemampuan dengan angka pula. Jika bayi enam bulan dapat membedakan antara 20 titik dan 10 titik, ia kemungkinan besar akan pandai matematika saat masuk sekolah nanti.

Peneliti telah mengetahui kemampuan matematika merupakan suatu konsep rumit. Banyak faktor yang berperan di dalamnya. Antara lain adalah intuitive number sense—perkiraan sistem numerik atau kapasitas intuitif untuk membedakan kelompok-kelompok besaran. Dan manusia terlahir memiliki kemampuan ini, seperti sejumlah hewan lain misalnya tikus, monyet, burung, ikan.

"Memang rumit," kata Ariel Starr, mahasiswa pascasarjana psikologi dan saraf di Duke University, Durham-North Carolina, AS.

Studi terbaru ini, menurut Starr, menjelaskan dan mengklarifikasi bagian dari kapabilitas kemampuan kita dalam menambah dan mengurangi yang sudah dimiliki sejak usia dini. Kepekaan seorang anak "bermain-main" perkiraan angka dan jumlah yang akan mengembangkan keterampilannya berhitung di kemudian hari.

Starr dan rekan-rekannya mengambil sampel 48 anak bayi berumur enam bulan, untuk studi yang kini telah dipublikasikan di jurnal online Proceedings of the National Academy of Sciences itu.

Beberapa studi terdahulu telah menyelidiki bagaimana intuisi angka pada manusia dimulai dari usia kanak-kanak (prasekolah) hingga dewasa (mahasiswa). Michele Mazzocco, profesor di Institute of Child Development, University of Minnesota, yang tak terlibat dalam studi berpendapat, benar bahwa para peneliti berpaling ke bayi sebagai subjek studi.

"Penting mulai dari bayi yang belum belajar untuk berbicara atau memanipulasi angka, karena demikian banyak pendidikan yang terkait ilmu matematika terjadi secara informal melalui orangtua serta lingkungan sekitar," ujarnya, "Kontribusi studi ini sangat besar."