Pertempuran di Bali yang Menampar Belanda

By , Rabu, 30 Oktober 2013 | 15:35 WIB

Hari itu, 4 April 1946, ekspedisi ke Bali diberangkatkan dari Pangkalan X ALRI Banyuwangi dalam tiga rombongan dengan daerah pendaratan berbeda. Salah satu rombongan yang  rencananya akan mendarat di Pantai Candi Kesuma, Bali bagian selatan, adalah rombongan pasukan ALRI Soenda Ketjil pimpinan Markadi Peodjirahardjo. Rombongan ini terdiri atas empat perahu layar berbobot enam ton.

Dalam perjalanan, nasib apes menimpa rombongan ini. Kapal tidak dapat bergerak karena angin berhenti bertiup. Padahal pantai tujuan telah dekat. Situasi meniadi kritis ketika dari arah Cupel mendadak muncul dua LCM (Landing Craft Mechanized) Belanda yang tengah berpatroli.

Belanda awalnya tidak mengetahui bahwa kapal-kapal tersebut memuat pasukan ALRI yang bersenjata lengkap. Namun, ketika mendekat, tatkala ingin menanyakan tujuan kapal-kapal layar yang dikiranya milik nelayan, mereka mengetahui siapa penumpang sebenarnya.

Secata otomatis, mitraliur berat jenis Browning kaliber 12,7 mm dari LCM Belanda memuntahkan peluru ke arah kapal-kapal ALRI. Namun karena terlalu dekat dan posisi mitraliur lebih tinggi dari kapal ALRI, hanya bagian atas kapal saja yang terkena, begitu juga dua anggota ALRI gugur.

Merasa tak maksimal, LCM Belanda berusaha menabrak kapal-kapal ALRI itu. Akan tetapi, upaya ini telah diperhitungkan lawannya, Secara serempak beberapa anggota rombongan ALRI melemparkan granat dan menembakan senjata ke arah dua LCM Belanda.

Satu LCM kontan meledak, terbakar, dan tenggelam, menewaskan keempat awaknya, Satunya lagi berhasil melarikan diri dalam keadaan terbakar. Menurut laporan AL Belanda, LCM tersebut dikabarkan tenggelam dalam perjalanan menuju pangkalan, awaknya selamat.

Ekspedisi ALRI sendiri akhirnya berhasil mendaratkan pasukan Soenda Ketjil di Bali. Kejadian yang sempat menampar muka para pejabat AL Belanda di Bali tersebut terjadi karena meremehkan kekuatan pejuang Indonesia. Sehingga mendorong Belanda untuk meningkatkan patroli pantai di seluruh Bali.

*Artikel ini bagian dari edisi khusus Pertempuran Laut majalah Angkasa.