Lima Mumi dengan Tabir Misteri (I)

By , Rabu, 30 Oktober 2013 | 16:34 WIB

Kematian dipandang secara berbeda di masa lampau. Jika di masa kini ada seseorang yang meninggal, maka kita akan segera menutup kuburnya, tidak demikian dengan masa lalu.

Masyarakat kuno akan melakukan ritual rumit pasca-kematian yang menakutkan namun sekaligus luar biasa. Bahkan ia yang sudah meninggal dunia pun punya cerita luar biasa untuk diceritakan. Berikut lima di antaranya:5.Dashi-Dorzho Itigilov Semasa hidupnya, Dashi-Dorzho Itigilov, adalah seorang biksu. Satu malam pada tahun 1927, ia menyatakan pada rekan sesama biksu dan murid-muridnya bahwa inilah saatnya ia berpindah ke kehidupan lainnya. Lalu, ia mengajak mereka bermeditasi.

Menurut cerita, saat bermeditasi inilah, ia meninggal dunia. Ia kemudian dikubur dalam kondisi duduk, posisi lotus, dan terlindungi kotak pinus. Namun, beberapa tahun kemudian, saat jenazahnya digali kembali, tubuhnya masih dalam kondisi terawetkan dengan baik dan tetap dalam posisi lotus. Ia dikebumikan lagi dan peti matinya dibungkus dengan garam.

Entah bagaimana, jenazahnya kemudian digali kembali, kali ini dengan beberapa saksi pakar termasuk peneliti dan ahli forensik. Lagi-lagi tubuhnya masih dalam kondisi yang baik. Analisa kulit dan rambut menunjukkan bahwa sel-sel Itigilov mirip dengan seseorang yang meninggal dunia selama 36 jam, bukan mirip jenazah yang sudah wafat selama 100 tahun.4. Mumi Ekspedisi FranklinPada 1845, lebih dari 100 orang berlayar ke Dunia Baru dengan harapan menemukan lintasan barat laut yang kabarnya bisa jadi rute ke Asia. Ada dua kapal yang membawa para pria ini, namun kesemuanya gagal mencapai tujuan. Mereka tak lagi pernah terdengar.

Lima tahun kemudian, ekspedisi yang berbeda melintasi komunitas yang sudah lama mati di Beechey Island. Termasuk melewati tiga makam misterius yang di dalamnya berisi John Torrington, John Hartnell, dan William Braine --penumpang Ekspedisi Franklin.Lebih dari 100 tahun kemudian, tepatnya pada 1984, sebuah tim antropolog datang ke wilayah itu untuk melakukan uji forensik pada tiga jenazah tersebut. Anehnya, setelah digali, ditemukan bahwa mayat ketiganya dalam kondisi terawetkan dengan baik. Ini karena adanya permafrost di tundra di wilayah itu.Saking baiknya kondisi ketiga mayat, tim ini bisa menentukan penyebab kematian ketiganya. Selain ditemukan adanya tanda-tanda pneumonia dan tuberculosis, ada jejak mematikan dari timah.

Bersambung ke tautan ini.