Diwali, Ketika India Dilingkupi Cahaya

By , Senin, 4 November 2013 | 10:00 WIB

Inilah salah satu festival dari India yang paling dikenal, dan merupakan salah satu perayaan terbesar serta hari libur nasional terpenting. Diwali merupakan pesta bagi semua umat—Hindu, Sikh, Jain, dan Buddha.

Nama Diwali atau Dipawali ('Deepavali') berasal dari kata deretan (avali) lampu tanah liat (deepa). Karena itu Diwali sering disebut juga "festival cahaya".

Pada 3 November, masyarakat India mulai merayakan rangkaian Diwali tahun ini. Dirayakan selama berabad-abad di banyak anak benua India, Diwali kini telah menyebarkan janji kekayaan, menyingkap pengetahuan, serta membawa kebahagiaan baru bagi seluruh dunia. Dan memang sekarang berbagai komunitas di berbagai belahan dunia turut merayakannya.

Setiap tahunnya, dalam perayaan Diwali orang-orang akan menyalakan pelita di luar rumahnya, perlambang cahaya di dalam hati kita yang melindungi dan memenangkan jiwa dari kegelapan.

Sudah tradisi bahwa setiap festival diwarnai oleh gemerlap lampu, bunga-bunga serta ibadah kepada Sang Lakshmi, dewi kesejahteraan. Dalam kepercayaan Hindu, Lakshmi mengembara ke penjuru Bumi untuk mencari tempat-tempat di mana pintu dibukakan baginya.

Tiap-tiap rumah membuka pintu dan jendela serta menyalakan lampu untuk mengundang Lakshmi masuk. Di area perkotaan, lilin umumnya dinyalakan sebagai pengganti cahaya lampu. 

Untuk para generasi baru juga, festival ini tetap masih memiliki makna. Sanak keluarga berkumpul. "Diwali selalu disertai dengan pertukaran permen dan ledakan kembang api. Meriah!" tutur Manoj Singh (25), seorang pemuda India sahabat saya. Beberapa waktu lalu dia memberitahu, bahwa dia dan keluarganya bersemangat menyambut festival tahun ini.

Baca juga artikel Travel tentang pedoman-pedoman memahami budaya masyarakat India di sini.