Data yang dihimpun Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu menyebutkan tak kurang dari sepuluh ragam jenis kategori kuliner Melayu. Dari lauk-pauk, sayur mayur, sop/soto/salad, sambal, kue-kue, minuman, puding, termasuk acar dan penganan lain.
Beberapa penelitian membuktikan bahwa acar mentimun cukup jitu meredam kolesterol — mengandung antara lain magnesium, potasium, dan fosfor yang berkhasiat menurunkan hipertensi. Sementara kadar airnya yang tinggi dapat mengontrol tekanan darah.
Kandungan serat dalam mentimun juga berfungsi sebagai penurun kadar lemak tubuh dan kadar kolesterol. Asam malonat, mampu mencegah gula darah berubah menjadi lemak sehingga membantu untuk menurunkan berat badan pula.
Rasa pahit mentimun yang berasal dari zat saponin punya fungsi khusus pula, yaitu sebagai antikanker, menurunkan kolesterol, serta meningkatkan daya tahan tubuh.
Sebagian besar hidangan Melayu memakai santan berkandungan tinggi untuk cita rasa nan gurih. Sehingga, menurut Mahyudin Al Mudra dari Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu, sudah turun-temurun cara penyajiannya dengan acar. Para leluhur sudah mengajarkan supaya masakan dinikmati bersama acar, tujuannya adalah sebagai penetral lemak.
Dalam acar pun ada bawang merah yang mengandung senyawa belerang, dapat membantu mencegah pembekuan darah dan bisa berperan sebagai pengencer darah alami. Jika darah mengalir lancar, maka terjadinya penyakit jantung, tekanan darah tinggi, stroke, dan pengerasan pembuluh bisa dihindari.