Mahasiswa IPB Teliti Bioplastik dari Klobot

By , Senin, 4 November 2013 | 11:54 WIB

Empat orang mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor (IPB) melakukan penelitian bioplastik. Mereka mengembangkan limbah jagung— yakni kulit jagung atau klobot, yang dicampur biji plastik untuk dijadikan bioplastik.

Keempat mahasiswa tersebut ialah Made Dirgantara, Miko Saputra, Eni Septi Wahyuni, dan Muhammad Khalid. "Ternyata limbah jagung yang ini bisa dimanfaatkan sebagai bahan membuat plastik ramah lingkungan," ucap Eni Septi Wahyuni dalam suatu kesempatan temu dengan jurnalis di Bogor, Jawa Barat, Kamis (31/10) lalu.

"Selama ini kegunaan kulit jagung di Indonesia banyak sebagai pakan ternak, pembungkus makanan tradisional, atau kerajinan tradisional," tambahnya.

Rekan Eni lain, Muhammad Khalid menyebutkan, penelitian bioplastik dari klobot ini merupakan penelitian lanjutan dari seniornya, yang juga membuat bioplastik dengan mencampurkan biji plastik dengan pati umbi-umbian. Seperti pada ubi, diketahui kandungan serat dan pati pada klobot jagung pun tinggi sehingga mereka memutuskan mencoba klobot untuk bahan pembuat plastik.

Lebih lanjut dijelaskan Khalid, klobot jagung memiliki serat tinggi antara 38 persen hingga 50 persen. Klobot memiliki kadar karbohidrat berkisar antara 38 persen hingga 55 persen.

"Sementara itu, salah satu pertimbangan lain menggunakan klobot jagung sebagai bahan pembuatan bioplastik, karena tingginya jumlah limbah jagung di Indonesia," katanya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi jagung di Indonesia pada tahun 2012 sebesar 19,36 juta ton. Sebab produksi jagung dalam jumlah besar akhirnya berdampak pada limbah jagung. Dari hasil panen jagung di seluruh Indonesia, bobot klobot yang dihasilkan sebesar 38,38 persen.

"Dengan mengolahnya menjadi bioplastik maka limbah jagung bisa kita manfaatkan optimal," kata Eni.