"Senior" T-rex Raksasa Ditemukan

By , Kamis, 7 November 2013 | 10:59 WIB

Seekor predator kelas wahid dari jenis dinosaurus ditemukan dan diduga menjadi salah satu pengelana bumi sekitar 80 juta tahun lalu di selatan negara bagian Utah, AS. Predator ini diduga merupakan kerabat dekat Tyrannosaurus rex, tetapi diduga hidup pada era yang lebih tua sehingga menjadi predator terbesar di darat pada masanya.

Sang dinosaurus baru ini diperkirakan bertinggi 9 meter, dan dinamai Lythronax argestes yang berarti si "raja terkam".

Riset tentang hasil temuan ini diterbitkan melalui jurnal PLOS ONE dan mereka menggarisbawahi bahwa temuan-temuan tentang para dinosaurus belum berakhir. Tim peneliti juga berharap temuan baru ini akan membantu menyibak misteri apa yang menyebabkan hewan-hewan purba perkasa itu akhirnya punah.

"Selalu menyenangkan menemukan spesies baru tetapi yang paling signifikan adalah apa yang bisa dijelaskan oleh spesies ini tentang alamnya waktu itu," kata Randall Irmis, yang turut menulis penelitian ini dari Museum of Natural History di Utah, AS.

"Tempat ini pasti sangat berbeda 80 juta tahun lalu. Dulu adalah rimba yang lebat, hijau dan basah beriklim tropis, dan tidak ada persoalan pemanasan global saat itu."

Keragaman besarBagian dari tulang-belulang yang diduga rangka binatang ini pertama kali ditemukan tahun 2009, termasuk tengkorak dan sebagian tulang badan. Fosilnya kemudian digali dan dipelajari dengan teliti di laboratorium.

Akhirnya disimpulkan bahwa hewan temuan baru ini erat kaitannya dengan T-rex di mana keduanya punya kemiripan bentuk yang berevolusi pada 10 juta tahun sebelumnya lebih awal dari taksiran semula.

Lythronax memiliki moncong yang lancip dan pendek dengan mata menonjol. Barisan giginya tajam dan sangat lengkap, sehingga sebagai hewan pemangsa ia adalah yang terbesar di alam saat itu.

Tim peneliti juga menemukan fosil paling lengkap dari keluarga Tyrannosaur lainnya, diberi nama Teratophoneus curriei. semula hanya ditemukan beberapa tulang tengkorak namun sekarang sudah ditemukan sekitar 70% bagian seluruh rangka tubuhnya.

"Ada keragaman luar biasa dari cabang keluarga Tyrannosaur yang menunggu untuk kita temukan di sana," kata Dr Irmis kepada BBC News.

Tak jelas mengapa banyak spesies dinosaurus jenis ini berada di satu titik saat itu, namun menurut para ahli faktor penyebabnya adalah berubah-ubahnya permukaan laut. Akibat muka laut yang berganti, menurut para pakar, dinosaurus khusus ini kemudian terisolasi di titik tersebut dan akibatnya mereka berevolusi di situ-situ saja.