Perikanan sebagai Pilar Ketahanan Pangan Dunia

By , Sabtu, 9 November 2013 | 17:09 WIB

Food and Agriculture Organization (FAO) dalam laporannya menyatakan produk perikanan merupakan sumber protein hewani yang universal, tidak menimbulkan penyakit, mencerdaskan dan menyehatkan. Bahkan data FAO ini, melansir sejak tahun 2011 untuk pertama kalinya produksi perikanan budidaya dunia, telah  melampaui produksi daging sapi.

Tahun 2012, produksi perikanan budidaya dunia telah mencapai 66 juta ton, melebihi produksi daging sapi yang hanya 63 juta ton. Ini membuktikan bahwa sektor kelautan dan perikanan semakin dapat diandalkan untuk mendukung ketahanan pangan, termasuk Indonesia.

Data ini juga menjadi dasar bahwa perikanan merupakan pilar untuk meningkatkan ketahanan pangan dunia. Demikian disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Menurut Sharif, hingga saat ini kontribusi sektor kelautan dan perikanan terhadap ketahanan pangan nasional cukup besar. Bahkan potensi produk perikanan yang berada di kawasan Samudra Pasifik akan menjadi alternatif untuk ketahanan pangan dunia.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong ahli ekonomi untuk berpaling kepada sumber daya kelautan dan perikanan demi pembangunan ketahanan pangan dunia di masa depan. Apalagi sebanyak dua pertiga atau 70 persen produk perikanan terdapat di kawasan Asia Pasifik. Di kawasan ini, untuk perikanan skala kecil saja mampu menghidupi sedikitnya 357 juta orang. “Untuk itu sangat tepat, jika event seperti Indonesia Seafood Expo (ISE) yang hari ini diselenggarakan, sebagai upaya kampanye makan ikan,” katanya.

ISE merupakan pameran perikanan dan seafood terbesar di Indonesia. Tujuan penyelenggaraan ISE untuk mempromosikan produk-produk dan teknologi kelautan dan perikanan kepada para investor, buyers dan masyarakat umum. Khusus masyarakat umum, melalui penyelenggaraan ISE diharapkan akan teredukasi tentang ikan dan produk olahannya sehingga masyarakat akan gemar mengkonsumsi ikan.

Pameran juga sebagai media kampanye guna memberikan edukasi lebih intensif kepada masyarakat luas mengenai pentingnya mengkonsumsi makanan laut. Terutama untuk kesehatan dan pemenuhan kebutuhan gizi keluarga. “Kami sangat menyambut baik kampanye ini, karena hal itu sangat bersinergi  dengan program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan)  yang sudah dijalankan KKP selama ini,” ujarnya.

ISE 2013 diikuti seluruh provinsi di Indonesia. Peserta akan menampilkan aneka produk olahan hasil perikanan unggulan berbasis utamanya dari komoditas industrialisasi perikanan.