Bukan tanpa alasan jika sebagian besar mereka yang peduli akan kesehatan sangat memperhatikan asupan nutrisi setiap hari, termasuk di antaranya kalori. Asupan kalori yang berlebihan memang menyebabkan kenaikan berat badan yang memicu beragam jenis penyakit, seperti hipertensi, diabetes, hingga jantung.
Dilatari kekhawatiran tersebut, banyak orang makin "melek" akan jenis makanan sehat dan membatasi makanan kurang sehat. Salah satu makanan yang dinilai kurang baik misalnya nugget ayam. Wajar saja, karena 10 potong nugget dari restoran siap saji terkenal bisa mengandung hingga 470 kalori. Jumlah tersebut setara sepertiga asupan harian yang direkomendasikan untuk orang dewasa.
Untuk menjaga asupan makanan, seseorang lantas melakukan penjagaan pola makan (diet) dengan alasan kesehatan. Namun, sebetulnya sepenting apa seseorang berdiet? Betulkah diet bisa menjaga dan meningkatkan kesehatan?
Menurut dokter ahli bedah tulang dan olahraga dari Mount Sinai Medical Center New York, Mark Klion, diet tak ubahnya ilmu matematika dasar. Asupan yang berkalori besar harus diseimbangkan dengan kegiatan yang membutuhkan banyak tenaga. Dengan cara itu kesehatan bisa terus terjaga.
Salah satu contoh paling sederhana misalnya pola makan yang dilakukan sprinter asal Jamaika, Usain Bolt, yang memecahkan rekor pada Olimpiade 2008 di Beijing. Usain yang meraih medali emas menorehkan catatan waktu fenomemal 9,58 detik untuk jarak 100 meter. Catatan ini kemudian diteliti periset dari National Autonomous University of Mexico untuk mengetahui rahasia fisik Usain saat memecahkan rekor tersebut.
Dari hasil penelusuran, Usain ternyata mengonsumsi 1.000 buah nugget ayam selama 10 hari saat olimpiade berlangsung. Hal ini diakui Usain yang merasa takut melihat makanan China, dan memutuskan untuk makan hidangan sederhana berdasarkan panduan makan atlet olimpiade. Usain menggunakan makanan favorit Amerika yang cukup dikenal —nugget ayam.
Dengan hidangan itulah, Usain kemudian menorehkan rekor tersebut saat berusia 22 tahun. Sama dengan rekornya, pola makan Usain juga dinilai sangat ekstrem.
"Pertama kali saya makan sekitar satu kotak berisi 20 nugget ayam untuk makan siang, dan jumlah yang sama untuk hidangan malam. Hari berikutnya saya makan 2 kotak untuk sarapan, satu kotak untuk makan siang, dan 2 kotak lagi untuk makan malam. Saya masih mengonsumsi kentang goreng dan pai apel sebelum tidur," kata Usain dalam biografinya yang berjudul Faster Than Lighting.
Dengan pola makan ini, Usain yang memiliki berat badan sekitar 91 kilogram tersebut mengonsumsi 100 nugget per hari. Total asupan nugget ayam selama 10 hari turnamen adalah 59 ribu kalori, 3 ribu gram protein, dan 4 ribu gram lemak. Setiap harinya, Usain mengonsumsi 2.220 miligram sodium (natrium), atau lima kali lebih banyak dibanding yang disarankan.
Pola makan Usain serupa dengan atlet olimpiade Michael Phelps, yang mengonsumsi 12 ribu kalori per hari. Phelps tidak mengonsumsi banyak sayuran hijau kukus, tetapi memilih satu pound pasta atau pizza sebagai hidangan. Untuk sarapan Phelps memilih menu tiga roti isi yang penuh keju, mayonnaise, timun, tomat, bawang bombay, dan telur goreng dengan 2 cangkir kopi. Menu ini masih ditambah semangkuk bubur jagung, tiga potong roti Perancis bakar penuh gula, 3 pancake cokelat, dan lima telur yang dijadikan omelet.
Namun, asupan ini seimbang dengan energi yang dikeluarkan Phelps. Kalori yang masuk dengan cepat diimbangi rekaman per minggu meliputi angkat beban, jongkok berdiri, pull-up, dan memutari kolam renang olimpiade sepanjang 1.600 meter.
"Saya pikir, karena tuntutan jumlah kalori yang dibutuhkan, dia bisa makan apa saja sesuai keinginan. Bila Anda harus makan sebanyak itu, sebaiknya sesuai selera atau Anda tak akan bisa memenuhinya," kata Klion.