Olahraga Selama Hamil Bantu Perkembangan Otak Janin

By , Senin, 11 November 2013 | 16:50 WIB

Olahraga sedang selama 20 menit, tiga kali seminggu selama kehamilan, membantu perkembangan otak bayi. Demikian menurut para peneliti dari Universite de Montreal dan rekanan mereka di rumah sakit anak CHU-Justine.

"Penelitian ini adalah yang pertama kali dilakukan pada manusia, tujuannya mengukur dampak langsung latihan/olahraga selama masa kehamilan terhadap otak bayi yang baru lahir. Eksperimen pada hewan uji juga menghasilkan kesimpulan serupa," kata Profesor Dave Ellemberg yang memimpin penelitian ini. 

Ellemberg dan rekannya, Daniel Curnier dan Élise Labonté-LeMoyne mempresentasikan temuan mereka Senin (11/11) pada kongres Neuroscience 2013 di San Diego.

Dahulu, dokter anak kerap menganjurkan agar para wanita hamil memperbanyak istirahat saja. Namun, pemahaman seperti itu kini justru berbalik: ketidakaktifan seorang wanita saat hamil justru memiliki implikasi terhadap kesehatan. "Berdiam saja selama hamil justru meningkatkan risiko komplikasi, sementara jika aktif bisa mempercepat pemulihan pascalahir (post-partum), membuat kehamilan lebih terasa nyaman, dan mengurangi risiko anak obesitas," jelas Curnier.

Karena olahraga diketahui bermanfaat buat otak orang dewasa, tim peneliti berasumsi, mungkin wanita hamil yang berolahraga juga memberikan dampak positif buat janin yang dikandungnya. 

Untuk membuktikannya, peneliti membagi dua kelompok wanita hamil: kelompok yang berolahraga, dan yang berdiam diri (tidak aktif). Wanita di grup olahraga harus melakukan latihan kardiovaskular selama 20 menit, tiga kali seminggu dengan intensitas sedang. Grup satunya sama sekali tidak olahraga.

Aktivitas bayi yang lahir kemudian--antara usia 8-12 hari--dicek menggunakan electroencephalography, yang bisa merekam aktivitas elektrik otak. "Kami menggunakan 124 elektroda lembut yang ditempelkan di kepala bayi dan menunggu si bayi tertidur di pangkuan ibunda mereka. Kemudian kami mengukur auditory memory, dengan melihat respons tak sadar mereka terhadap suara-suara asing dan berulang," kata Labonté-LeMoyne. Hasilnya, jelas Labonté-LeMoyne, bayi yang lahir dari para ibu yang aktif olahraga memiliki aktivitas otak yang lebih matang. Artinya, otak mereka berkembang lebih cepat.

Kini, para peneliti sedang mengevaluasi kemampuan kognitif, motorik, dan perkembangan bahasa anak pada usia setahun, untuk memverifikasi bahwa perbedaan ini berlanjut seiring usia.