Hendak Mencari Tiram, Suami-Istri di Aceh Menemukan Ratusan Koin Emas

By , Rabu, 13 November 2013 | 15:41 WIB

Koin emas kuno dalam jumlah besar yang diduga peninggalan masa Kesultanan Aceh ditemukan warga di Krueng Doy, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh, Senin (11/11) sore. Sampai Selasa sore, lokasi penemuan didatangi warga yang mencari koin emas.

Koin emas dalam jumlah besar tersebut ditemukan di dekat area kompleks kuburan kuno Situs Kampung Pande. Kampung Pande selama ini diduga kuat sebagai bekas pusat Kesultanan Aceh masa Dinasti Meukuta Alam, yang berkuasa pada abad ke-13 hingga ke-15 Masehi.

Suheri (35), warga Kampung Merduati, Selasa, menuturkan, koin emas kuno itu kali pertama ditemukan suami-istri yang sedang mencari kerang tiram. ”Mereka menemukan kotak yang ditempeli banyak tiram. Ketika mereka berupaya membuka kotak dengan besi, kotak itu terbuka dan koin-koin emas itu pun jatuh berhamburan di air,” ujarnya.

Belum diketahui berapa banyak persisnya koin emas yang ada di dalam kotak. Sejumlah warga menduga ada ratusan.

Menyusul temuan itu, warga sekitar berbondong-bondong ikut mencari kepingan koin emas di Krueng Doy, yang berupa lahan payau yang digenangi air setinggi sekitar 70 sentimeter. Banyak warga yang menemukan koin emas seukuran kancing baju (berdiameter sekitar 1 sentimeter) dan bertuliskan huruf Arab Jawi serta tulisan Allah.

Selain koin kuno, warga juga menemukan potongan-potongan kecil emas, pecahan keramik, dan potongan perunggu.

Warga yang menemukan koin emas sebagian besar menjualnya ke pembeli dan kolektor yang berdatangan ke lokasi. Harga jualnya Rp200.000-Rp450.000.

”Saya sudah menemukan 15 koin. Sebanyak 10 koin saya jual Rp450.000 per keping. Sisanya 5 koin saya simpan untuk koleksi,” ujar Yunus (40), warga Kampung Merduati.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banda Aceh Reza Fahlevi mengatakan, langkah jangka pendek yang akan ditempuh adalah membatasi pencarian agar situs tidak rusak.

Arkeolog dari Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Banda Aceh, Husaini Ibrahim, mengatakan, koin emas sebagai mata uang sudah ada di Aceh sejak masa Kesultanan Aceh tahap pertama, yaitu dinasti Meukuta Alam dan Darul Kamal, pada abad ke-13-15 Masehi. Pusat kesultanan ini berada di Kampung Pande, tempat ditemukannya koin-koin emas kuno tersebut.