Laut Kian Asam, Spesies Moluska Punah pada 2100

By , Kamis, 14 November 2013 | 12:26 WIB

Lautan di dunia mengasam dengan tingkat yang "belum pernah terjadi sebelumnya", dan mungkin akan bergerak semakin cepat sejak 300 juta tahun lalu.

Dalam sebuah pernyataan, para ilmuwan mengatakan pengasaman akan meningkat 170 persen pada 2100. 

Mereka mengatakan 30 persen spesies di lautan tidak akan bertahan dengan kondisi seperti itu. Hasil riset ini akan dipresentasikan pada pembicaraan iklim global di Warsawa, Polandia pekan depan.

Para peneliti menyimpulkan bahwa emisi karbon dioksida yang dihasilkan oleh manusia adalah penyebab utama karena menyumbang 24 juta ton CO2 ke lautan tiap tahun. Penambahan CO2 ke laut ini telah mengubah susunan kimia air menjadi lebih asam.

Sejak dimulainya revolusi industri, tingkat keasaman air sudah naik 26 persen. "Para kolega saya tidak menemukan data geologis yang menunjukkan bahwa pengasaman secepat ini pernah terjadi sebelumnya," kata Jean-Pierre Gattuso, dari CNRS, Badan Peneliti Nasional Prancis.

(Baca juga: Laut Nan Asam)

Spesies akan punahHal yang paling mengkhawatirkan ilmuwan adalah dampak potensial terhadap banyak spesies laut, termasuk koral. Studi yang dilakukan di sebuah area laut-dalam di mana air secara alami mengasam, menunjukkan bahwa sekitar 30 persen dari keanekaragaman hayati laut mungkin akan hilang pada akhir abad ini.

Area laut-dalam yang disebut dengan "ventilasi" ini mungkin menjadi "jendela di masa depan" menurut para peneliti. "Anda tidak menemukan moluska pada tingkat pH pada tahun 2100, ini benar-benar fakta cukup menakjubkan," kata Prof Gattuso.

Pengaruh keasaman dirasakan paling parah di Samudra Arktika dan Antartika. Perairan dingin ini menyimpan lebih banyak CO2, dan peningkatan CO2 yang lebih tinggi akan membuat daerah ini mengasam lebih cepat lagi.

Semakin asam, akan semakin berbahaya bagi kehidupan kerang-kerang dan tulang-tulang organisme laut.

Para peneliti mengatakan bahwa pada 2020, sepuluh persen daerah Kutub Utara tidak akan ramah untuk beberapa spesies bercangkang kalsium karbonat. Dan, pada 2100 seluruh Kutub Utara akan menjadi lingkungan yang tidak bersahabat.