Warga empat kelurahan di Kota Bengkulu, yakni Kelurahan Penurunan, Padang Serai, Pondok Besi dan Kandang berhasil membuat peta jalur evakuasi bencana yang diklaim mampu menyelamatkan 16.703 jiwa di wilayah itu.
Peta evakuasi bencana itu dibuat berdasarkan enam indikator bencana yang kerap melanda keempat kelurahan itu, di antaranya gempa bumi, tsunami, banjir, kebakaran, badai angin, dan konflik sosial.
"Peta evakuasi bencana itu dibuat oleh masyarakat dengan bantuan dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Cahaya Perempuan, Women Crisis Center (WCC), bekerjasama dengan Mercy Corp, empat kelurahan itu menaungi 16.703 jiwa," kata Nurcholis Sastro, Koordinator Kebencanaan WCC Cahaya Perempuan, Bengkulu, Jumat (15/11).
Ia melanjutkan, peta tersebut merupakan persoalan mendasar dari pengurangan risiko bencana dilihat dari sejarah bencana yang pernah menimpa empat kelurahan tersebut. Dengan melihat sejarah, maka masyarakat dapat melihat kecenderungan bencana apa yang akan terjadi ke depan.
Pada gempa tahun 2000 silam, keempat kelurahan tersebut mengalami kerusakan parah terutama dalam hal perekonomian dan pembangunan. Peta tersebut telah dikonsultasi-publikkan dengan berbagai pihak kepentingan, selanjutnya akan dicetak besar sebagai acuan pengurangan risiko bencana di daerah masing-masing.
Sementara itu, masyarakat juga mengagendakan simulasi penyelamatan bencana berdasarkan peta pada Januari 2014 mendatang. "Simulasi dilakukan untuk menguji kemampuan dan keakuratan peta penyelamatan bencana. Itu berdasarkan enam indikator bencana yang telah dibuat," tambahnya.
Sebelumnya peta serupa pernah dibuat di Kabupaten Bengkulu Utara dan Mukomuko pada 2009 hingga 2011. Pembuatan peta model itu diharapkan dapat dilakukan oleh daerah lain yang mempunyai ancaman bencana serupa. Empat kelurahan tersebut merupakan sampel peta bencana. Nurcholis menyatakan, pihaknya beserta masyarakat bersedia melakukan konsultasi dalam hal pembuatan peta yang sama di daerah lain.