Ingin melihat aktivitas “tetamu asing” yang berasal dari benua lain? Nah, mengapa Anda tidak menyinggahi Pantai Ndalir yang berada di kawasan Taman Nasional Wasur di Kabupaten Merauke. Setiap tahun, tempat ini mendapat kunjungan “tetamu bersayap” yang melakukan migrasi ketika tempat asalnya sedang memasuki musim dingin. Apabila menyukai pengamatan burung-burung air maka Anda perlu memasukkan Ndalir sebagai lokasi kunjungan berikutnya.Pantai Ndalir selalu mengalami kondisi air pasang dan surut. Ketika air surut kita dapat mengamati aktivitas burung-burung air mencari makan. Pada saat musim migrasi, burung-burung air yang berasal dari Benua Australia dan Cina bagian daratan amat mudah dijumpai di sini. Waktu pengamatan yang tepat adalah pagi atau sore hari dan tentunya ketika air laut surut. Kami sempat mencatat sejumlah jenis burung yang dapat kita amati di sini: ibis sendok raja, ibis suci, ibis roko-roko, kowak malam merah, kuntul perak, cerek besar, trinil rumbai, gagang bayam timur, dan kedidi dada coret .Selain keanekaragaman jenis burung airnya, Ndalir juga memiliki panorama alam yang menarik. Laut Arafura yang membentang luas berpadu dengan warna emas yang terpancar ketika matahari bangkit dari peraduan. Sore hari, menjadi waktu yang pas untuk mengabadikan matahari tenggelam ke balik horison. Aktivitas wisata yang dapat dilakukan pada lokasi ini diantaranya adalah pengamatan burung, fotografi, panorama matahari terbit dan terbenam, menikmati pemandangan Laut Arafura, atau berekreasi sambil menikmati buah kelapa dan ikan bakar yang dapat dibeli dari masyarakat di sekitar pantai. Musim kunjungan terbaik adalah bulan Mei-Oktober.Pantai ini ada sekitar 26 kilometer dari pusat kota Merauke. Kita dapat menjakaunya dengan berkendara kendaraan roda dua atau empat selama satu jam perjalanan melalui jalan aspal dan tanah. Kondisi jalan secara umum dapat dikatakan baik meskipun di musim penghujan jalan dapat tergenang dan menjadi faktor pembatas bagi pengunjung yang akan datang ke lokasi ini.