Yuk, Nonton Ritual "Seren Taun" Akhir Bulan Ini

By , Senin, 18 November 2013 | 12:10 WIB

Seren Taun adalah upacara adat panen padi masyarakat Sunda yang dilakukan tiap tahun. Upacara ini berlangsung khidmat dan semarak di berbagai desa adat Sunda. Upacara adat sebagai syukuran masyarakat agraris ini diramaikan ribuan masyarakat sekitarnya. Bahkan dari beberapa daerah di Jawa Barat dan mancanegara.

Istilah Seren Taun berasal dari kata dalam Bahasa Sunda: seren yang artinya serah, seserahan, atau menyerahkan, dan taun yang berarti tahun. Jadi Seren Taun bermakna serah terima tahun yang lalu ke tahun yang akan datang sebagai penggantinya. Dalam konteks kehidupan tradisi masyarakat peladang Sunda, seren taun merupakan wahana untuk bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala hasil pertanian yang dilaksanakan pada tahun ini, seraya berharap hasil pertanian mereka akan meningkat pada tahun yang akan datang.

Lebih spesifik lagi, upacara seren taun merupakan acara penyerahan hasil bumi berupa padi yang dihasilkan dalam kurun waktu satu tahun untuk disimpan ke dalam lumbung (dalam bahasa Sunda disebut leuit). Ada dua leuit; yaitu lumbung utama yang bisa disebut leuit sijimat, leuit ratna inten, atau leuit indung (lumbung utama); serta leuit pangiring atau leuit leutik (lumbung kecil).

Leuit indung digunakan sebagai sebagai tempat menyimpan padi ibu yang ditutupi kain putih dan pare bapak yang ditutupi kain hitam. Padi di kedua leuit itu untuk dijadikan bibit atau benih pada musim tanam yang akan datang. Leuit pangiring menjadi tempat menyimpan padi yang tidak tertampung di leuit indung.

Rangkaian ritual upacara Seren Taun berbeda-beda dan beraneka ragam dari satu desa ke desa lainnya, akan tetapi intinya adalah prosesi penyerahan padi hasil panen dari masyarakat kepada ketua adat. Padi ini kemudian akan dimasukkan ke dalam leuit (lumbung) utama dan lumbung-lumbung pendamping. Pemimpin adat kemudian memberikan indung pare (induk padi/bibit padi) yang sudah diberkati dan dianggap bertuah kepada para pemimpin desa untuk ditanan pada musim tanam berikutnya.

Di beberapa desa adat upacara biasanya diawali dengan mengambil air suci dari beberapa sumber air yang dikeramatkan. Biasanya air yang diambil berasal dari tujuh mata air yang kemudian disatukan dalam satu wadah dan didoakan dan dianggap bertuah dan membawa berkah. Air ini dicipratkan kepada setiap orang yang hadir di upacara untuk membawa berkah. Ritual berikutnya adalah sedekah kue, warga yang hadir berebut mengambil kue di dongdang (pikulan) atau tampah yang dipercaya kue itu memberi berkah yang berlimpah bagi yang mendapatkannya. Kemudian ritual penyembelihan kerbau yang dagingnya kemudian dibagikan kepada warga yang tidak mampu dan makan tumpeng bersama. Malamnya diisi dengan pertunjukan wayang golek

Beberapa desa adat Sunda yang menggelar Seren Taun tiap tahunnya adalah:

Desa Cigugur, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.Kasepuhan Banten Kidul, Desa Ciptagelar, Cisolok, Kabupaten SukabumiDesa adat Sindang Barang, Desa Pasir Eurih, Kecamatan Taman Sari, Kabupaten BogorDesa Kanekes, Kabupaten Lebak, BantenKampung Naga Kabupaten Tasikmalaya

Nah, bagi yang tinggal di Jakarta, lokasi yang dekat adalah Bogor. Akhir bulan ini, tanggal 30 November dan 1 Desember 2013, Desa Adat Sindangbarang di Bogor akan melakukan upacara Seren Taun. Ayo, sisihkan waktu untuk melihat prosesi unik ini.