Berbagi Visi Jagat Raya!

By , Senin, 18 November 2013 | 19:06 WIB

Langit malam nan luas dihiasi oleh miliaran benda-benda eksotis sekaligus aneh. Saking banyaknya, untuk menjelajah keajaiban kosmis tidak bisa hanya dilakukan oleh stau orang saja. Karena itu para astronom bekerja sama. Tidak hanya itu. Dibutuhkan juga banyak orang pintar dan teleskop hebat untuk melihat objek-objek jauh di alam semesta.Artinya, negara-negara di dunia harus memiliki visi bersama dan juga bekerjasama dalam keuangan untuk bisa mendanai pengembangan teknologi mutakhir untuk melihat alam semesta sekaligus juga sama-sama berbagi waktu unutk menggunakan teknologi tersebut. Dengan cara ini, bersama-sama, mereka bisa mewujudkan proyek besar seperti survei langit yang membutuhkan ratusan jam pengamatan di seluruh langit malam. Setelah hasil pengamatan dikumpulkan, tim yang bekerja akan berbagi penemuannya lewat dunia maya.Berkat jasa Virtual Observatory, sejumlah besar informasi survei astronomi yang sudah terkumpul tidak terbuang sia-sia. Astronom maupun masyarakat dari seluruh dunia dapat mengakses data tersebut lewat internet.Satu tim di antaranya mempelajari kondisi lingkungan di mana sebuah lubang hitam bisa ditemukan di pusat galaksi. Para astronom ini menggunakan Virtual Observatory untuk mengakses data di 10000  pusat (yang kita sebut nuklei atau inti) galaksi aktif, atau “Nuklei Galaksi Aktif” (AGN).Dari data tersebut, para astronom menemukan kalau lubang hitam yang lebih 'gendut' dan besar, cenderung ditemukan di daerah padat galaksi. Galaksi-galaksi yang berada saling berdekatan memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk saling bertabrakan. Tabrakan antargalaksi inilah yang menjadi pemicu tumbuhnya lubang hitam. Jadi ketika dua galaksi bertabrakan, lubang hitam yang sudah ada di pusat masing-masing galaksi akan bergabung membentuk lubang hitam yang lebih besar.