Usung Profil dan Potensi Aceh sebagai Penghasil Kopi Terkemuka

By , Rabu, 20 November 2013 | 15:05 WIB
()

Untuk mengangkat profil dan potensi Aceh sebagai salah satu penghasil kopi berkualitas internasional, Pemerintah Kota Banda Aceh memperkenalkan "wisata kopi". Melalui festival kopi yang merupakan agenda tahunan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, yang bakal digelar pada 22-24 November mendatang.

"Festival kopi menjadi salah satu upaya kita dalam mempromosikan potensi daerah ini. Festival kopi ini berlangsung sudah sejak 2011 dan mendapat apresiasi cukup baik," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banda Aceh Reza Pahlevi di Banda Aceh, Senin (18/11) lalu.

Peracik kopi menyaring kopi aceh dengan khas di suatu kedai kopi. Pada tanggal 25-27 November 2011, Banda Aceh menggelar Festival Kopi Aceh di Taman Sari. (Arif Arham/fotokita.net)

Ia menyebutkan, materi kegiatan festival itu antara lain kursus meracik kopi dan uji coba rasa kopi. Aceh Coffee Festival diikuti oleh sejumlah produsen dan eksportir kopi di tanah air. "Tujuan lain dari festival tersebut adalah bagaimana upaya kita bersama dalam memperkenalkan kopi Aceh, tidak hanya kepada masyarakat Nusantara tapi juga dunia internasional," katanya.

Banda Aceh juga dikenal sebagai salah satu kota yang memiliki warung kopi terpanjang di dunia.

Menurut Reza, "Itu merupakan potensi yang perlu kita perkenalkan kepada masyarakat penikmat kopi, selain juga warung kopi di Banda Aceh beraktivitas hingga dini hari yang mengambarkan suasana damai di Aceh."

Dikatakannya, rangkaian festival itu juga akan dilaksanakan pertemuan antarprodusen kopi dari berbagai daerah di Aceh, yang diharapkan bisa terjalin sebuah pengalaman dan transaksi pasar terhadap komoditas perkebunan tersebut.

Salah seorang panitia festival Fachri Artoza menjelaskan pula, acara ini merupakan sarana promosi bagi pengusaha dan eksportir kopi yang ada di Aceh agar lebih dikenal di dunia. "Acara ini sebagai kegiatan promosi bagi warga Aceh dan para pelancong, hadir pelaku bisnis mancanegara dan kalangan diplomatik," ujarnya.

Selain festival kopi, rangkaian kegiatan tersebut adalah akan beberapa penampilan seni budaya tradisional seperti tarian seudati, dan atraksi penutur tradisional PMTOH.