"Selamat datang di Anambas, salah satu kepulauan di Indonesia yang memiliki nilai strategis karena letaknya berdekatan dengan Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam dan Kamboja," demikian sambut Letnan Kolonel Laut (P) Agung Jaya Saktika di Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Tarempa.
Saya mewakili National Geographic Indonesia dan National Geographic Traveler untuk memenuhi undangan Indonesia International Maritime Festival (IIMF) tiba di sini setelah menempuh perjalanan udara dari Jakarta menuju Batam, diteruskan Batam ke Matak menggunakan pesawat kecil Fokker-50 yang mendarat di bandar udara milik Conoco Phillips serta dilanjutkan perjalanan laut dengan Kapal Angkatan Laut (KAL) Baruk.
Perjalanan nan jauh ini tidak membuat jemu. Justru kebalikannya: menghadirkan keingintahuan lebih besar akan seberapa indah gugusan pulau-pulau terdepan negeri kita. Apalagi kabarnya, salah satu pulau di Kepulauan Anambas ini disebut-sebut sebuah media sebagai pulau tropis terbaik di Asia.
Salah satu tujuan yang diharapkan dari kedatangan para tamu—termasuk para jurnalis ini— adalah menghadirkan dan terus menumbuhkan semangat patriotik kita sebagai bangsa sebuah negara maritim.
"Saya sendiri, meski sudah pernah melakukan patroli beberapa kali, cukup tercengang dengan keelokan kawasan ini," tutur Letkol Laut Agung.
Dan tak kalah mengharukan adalah saat kami—para tamu—beserta seluruh jajaran tuan rumah yang menyambut kami, bersama-sama menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Betapa indah sekaligus patriotik bahwa lagu kebanggaan dan bagian jati diri bangsa kita ini berkumandang sampai jauh, ke salah satu pulau terluar Indonesia.
Malamnya, dalam acara santap malam di Anambas Resort, acara didahului dengan seruan semangat kami semua: Jalesveva Jayamahe. Justru di laut kita jaya. Di laut manakah? Di lautan Indonesia. Sebuah semboyan yang tidak hanya menjadi milik TNI AL tetapi juga kita sebagai bangsa maritim.