Ingin Melancong? Cek Ketepatan Waktu Penerbangan Maskapai Kita

By , Minggu, 24 November 2013 | 10:33 WIB
()

Ketepatan waktu penerbangan (OTP, on time performance) menjadi kunci untuk pelayanan penerbangan yang berkualitas. Tanpa OTP, akan terjadi flight delayed (keterlambatan penerbangan) yang berdampak negatif. Delayed lagi, delayed lagi.Flight delayed sepertinya sudah terbiasa dalam penerbangan di Indonesia. Apalagi jika kita terbang pada siang atau sore hari, delayed hampir selalu dialami penumpang. Menggunakan maskapai penerbangan apapun, sepertinya sama saja. Delayed!Dampak dari delayed adalah menunggu. Menunggu itu membosankan. Menunggu lima menit serasa satu hari. Menunggu sangat lama dengan pelayanan buruk, hasilnya anarkis. Ini yang dilakukan beberapa penumpang maskapai penerbangan, yang terberitakan ataupun tidak.Ada kejadian delayed Lion Air sampai tujuh jam, gara-gara ban. Namun bukan cuma Lion, Mandala Airlines (Tiger Airways) juga mengalami delayed.

Sumber: Ditjen Perhubungan Udara
OTP yang tak tepat memang menjadi pangkal dari kurangnya kualitas pelayanan penerbangan. OTP tergantung pada beberapa faktor, seperti cuaca, teknis operasional, dan non-teknis operasional.Apapun yang menjadi penyebabnya, komunikasi yang baik rupanya belum bisa dilaksanakan secara profesional. Berbagai pihak yang terlibat, seperti regulator, pengelola bandara termasuk navigasi udara, operator, bahkan pendukungnya, masih belum bisa bekerja denga sinergi untuk meningkatkan kualitas penerbangan nasional.Menurut Dirjen Perhubungan Udara, Herry Bakti, ukuran kondisi penerbangan nasional bisa dilihat dari indikator-indikatornya, antara lain, kondisi ekonomi negara dan pelayanannya. Dunia penerbangan mengikuti perkembangan ekonomi negara dan pelayanannya bisa dilihat dari tingkat OTP-nya. Jika OTP sudah mencapai kisaran 90%, kondisi penerbangan bisa diindikasikan baik.