Melepas Tukik di Pulau Durai

By , Sabtu, 23 November 2013 | 11:18 WIB
()

Setelah bermalam di pantai Pulau Durai yang berpasir putih selembut tepung, kemarin pagi (22/11) para undangan IIMF (Indonesia International Maritime Festival) melakukan kegiatan pelepasan tukik, tidak jauh dari lokasi perkemahan.Malam hari sebelum dilakukan pelepasan tukik ini, dua penyu betina mendarat di pantai Pulau Durai untuk bertelur. Arif Soeharto, peserta IIMF dan perwakilan dari Bio Farma (Bandung)  sempat menyaksikan peristiwa ini. Saat itu sekitar pukul sembilan malam waktu setempat dan kondisi terang bulan."Penyu ini memiliki diameter sekitar delapan puluh centimeter dan seratus sentimeter, masing-masing bertelur sekitar seratus duapuluh butir," kisah Arif. Mengharukan, imbuhnya, karena saat bertelur kedua penyu betina ini meneteskan air mata.

Tukik-tukik yang dilepaskan oleh peserta IIMF di Pulau Durai, Kepulauan Anambas (R. Ukirsari Manggalani/NGT)

Senada diungkap Bupati Kepulauan Anambas, Drs. T. Mukhtaruddin yang berada di Tarempa. Ia juga mendapati pengalaman menemui penyu betina bertelur meneteskan air mata saat berkunjung ke Pulau Durai. "Setiap malam, tidak kurang dari 60 sarang atau tempat penyimpanan telur dibuat oleh penyu," tutur Mukhtaruddin. "Tetapi kini lebih sedikit, karena satwa ini sensitif. Bila mendengar suara keras maka tidak mau mendekat ke lokasi di Pulau Durai."

Acara pelepasan tukik oleh seluruh peserta IIMF dilakukan pagi hari usai sarapan, sekitar pukul 08.00 waktu setempat. Dipilih bagian pantai yang landai dan bebas dari bebatuan atau koral agar memudahkan gerak mereka menuju ke air.Para penjaga penyu di Pulau Durai mengurusi telur-telur penyu yang kemudian dipindahkan ke tempat penetasan, yang aman dari serangan predator. Tukik yang kami lepaskan itu adalah hasil penetasan telur penyu sebelumnya. Sebuah tempat penetasan telur berupa bidang pasir cukup luas dilengkapi pengaman-pengaman dari anyaman kawat dan rumah jaga ditempatkan di pinggir pantai.Pulau tak berpenghuni ini memang dicanangkan sebagai sebuah lokasi konservasi. Para penjaga secara berkesinambungan mengumpulkan telur-telur dari lubang yang dibuat oleh penyu betina untuk dibawa ke tempat penetasan. Selain itu, mengawasi kondisi pantai agar penyu mau singgah dan bertelur di sini. Semoga upaya konservasi penyu di Pulau Durai ini terus lestari nantinya.