13.396 Lansia di Jakarta Utara Hidup di Bawah Garis Kemiskinan

By , Senin, 25 November 2013 | 11:40 WIB

Jumlah penduduk di Jakarta Utara tercatat 1.645.659 jiwa. Sebanyak 55.248 tergolong lansia, yang 13.396 di antaranya tergolong membutuhkan bantuan. 

13.396 jiwa itu membutuhkan bantuan karena secara ekonomis mereka tergolong warga miskin. Sedangkan 41.852 lainnya dinilai dalam taraf kehidupan yang cukup, sehingga mampu memenuhi standarisasi gizi dan kelayakan hidup. 

Wakil Walikota Jakarta Utara Tri Kurniadi mengatakan, keberadaan mereka harus terus dipantau. Karena tidak tertutup kemungkinan jumlahnya akan terus bertambah setiap tahun. 

"Para lansia ini kan seharusnya hidup dalam kelayakan, namun karena permasalahan ekonomi, mereka membutuhkan bantuan. Keberadaan mereka harus terus dipantau karena dalam 5 tahun mendatang jumlahnya bisa bertambah," ujar Tri, Senin (25/11).

Tri berharap, dengan adanya Forum Komunikasi Lanjut Usia (FKLU) dapat berperan mendata dan aktif membantu sesama mereka. Forum itu juga diharapkan jangan hanya memprogramkan seremonial, tapi juga harus aktif mendata dan berperan membantu. 

"Seharusnya, lansia-lansia itu sudah hidup dalam kelayakan karena secara kemampuan mereka sudah tidak mumpuni lagi," tambahnya. 

Kasudin Sosial Jakarta Utara Ika Lestari Aji mengatakan, untuk membantu para lansia, saat ini sudah ada Pusat Santunan Keluarga (PUSAKA). Tercatat ada 18 PUSAKA yang tersebar di Jakarta Utara. Di sana, para lansia mendapat suplemen tambahan 2 kali dalam seminggu, juga diberikan pembinaan kesehatan dan mental. Selain itu, kesehatan mereka terus dimonitor melalui Posyandu lansia yang terdapat di masing-masing RW (Rukun Warga). 

Dengan keberadaan FKLU hingga Kelurahan, ke depan diharapkan dapat berperan aktif untuk dapat melakukan monitoring hingga by name by addres. Setelah pendataan hingga akhir 2013 nanti, Sudin Sosial Jakarta Utara baru akan menentukan program selanjutnya. 

Sedangkan 2014 nanti, yang sudah teranggarkan adalah bantuan makan selama 3 bulan bagi lansia dalam tahap recovery setelah mengalami pengobatan. "Itu adalah program bantuan warga miskin, sebesar Rp 1,5 miliar, tapi kita dahulukan untuk lansia," ujarnya.