Sadap-menyadap perangkat komunikasi saat ini menjadi berita panas di indonesia. Mulai dari anggota DPR yang gerah terhadap kewenangan penyadapan KPK hingga kasus penyadapan Australia terhadap sejumlah tokoh Indonesia, salah satunya Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono. Kita mungkin jadi bertanya-tanya, mungkinkah ponsel kita juga telah disadap seseorang? Bisa jadi. Lantas, bagaimana ciri-cirinya?
Sebelumnya, kita perlu tahu dulu tentang dua teknologi yang kerap dipakai untuk penyadapan dewasa ini. Yang pertama memanfaatkan frekuensi telepon. Metode ini memerlukan alat khusus berharga miliaran rupiah. Contoh alatnya, ATIS Gueher Gmbh buatan Jerman. Di Indonesia, yang memiliki alat ini adalah KPK.
Metode kedua adalah memakai software tertentu. Software mata-mata ini ditanamkan ke sebuah handphone tanpa setahu pemiliknya.
Jika handphone kita disadap dengan metode pertama atau memakai alat sejenis ATIS Gueher Gmbh, memang sulit untuk mendeteksinya. Tapi kalau metode yang dipakai adalah cara yang kedua atau memakai software, kita bisa sejak dini mengenali ciri-cirinya. Berikut adalah tanda-tandanya.
- Ketika dipakai menelepon akan terdengar bermacam bunyi asing seperti klik dll. Tidak keras tapi cukup terdengar.
- Ponsel sering mati atau tiba-tiba kehilangan sinyal ketika sedang dipakai.
- Ponsel sering terasa hangat meskipun tidak dipakai.
- Sering terdengar bunyi tidak wajar dalam percakapan telepon atau bisa juga muncul suara mendengung.
- Sambungan telepon sering salah sasaran atau tidak sesuai dengan nomor yang dipencet.
(Baca juga: Indonesia Punya Teknik Antisadap).