Tunjangan dana dari pemerintah di Afrika Selatan berhasil mengelakkan anak-anak perempuan dari keluarga miskin di negara itu dari ancaman pria dewasa dan risiko tertular HIV, simpul sebuah penelitian.
Menurut studi yang dilakukan peneliti University of Oxford di Inggris, tunjangan anak di Afsel membuat anak perempuan setempat dua pertiga lebih kebal bujukan pria hidung belang.
Anak gadis di negeri itu berisiko tertular AIDS tiga kali lebih besar daripada anak lelaki. Menurut para pakar setempat, peran hidung belang yang menawarkan uang untuk membujuk gadis-gadis ini untuk berhubungan seksual menjadi salah satu sebab utama pesatnya penyebaran virus HIV setempat. Afsel sendiri adalah negara dengan penderita AIDS tertinggi di dunia.
Penelitian dilakukan selama tiga tahun, dengan responden sebanyak 3.500 gadis di dua provinsi Afsel dari keluarga miskin.
Peneliti dari University of Oxford dan Witwatersrand di Afsel mendapati bahwa anak yang menerima tunjangan dalam keluarga miskin akan lebih kebal bujukan para pemburu gadis yang menawarkan uang, makanan, atau biaya sekolah dengan imbalan seks, ketimbang anak yang tidak mendapat tunjangan tersebut.
"Penelitian menunjukkan sepanjang mereka masih punya tunjangan supaya bisa bertahan, mereka akan bertahan dari rayuan pria hidung belang," kata Lucie Culver dari Oxford.
Sementara itu, sekitar 15% anak perempuan setempat melakukan tindakan seksual tanpa perlindungan, serta gonta-ganti pasangan intim karena tengah berada di bawah pengaruh alkohol atau obat bius.
Meski demikian, menurut laporan yang diterbitkan dalam jurnal kesehatan Lancet ini, tunjangan anak tersebut tetap tak membuat anak gadis setempat menjadi lebih berhati-hati dalam melakukan hubungan badan.
"Tetapi tunjangan itu memberikan jaminan keamanan pada si anak perempuan untuk tidak memilih mitra seksualnya hanya berdasar pada pertimbangan ekonomi semata," tambah Mark Okin dari University of the Witwatersand.
Kementerian Kesehatan Afrika Selatan menuding lelaki hidung belang sebagai persoalan terbesar penyebaran AIDS di negara itu. Akibat posisi yang tidak setara dalam hubungan seks dengan anak-anak perempuan ini, gadis-gadis remaja itu sering kali dipaksa berhubungan seksual tanpa kondom, sehingga rentan tertular penyakit, lapor wartawan BBC setempat, Pumza Fihlani.
Namun, angka penyebaran virus HIV mulai menurun pada beberapa tahun terakhir. Diduga hal itu merupakan dampak dari berbagai kampanye yang digelar untuk menghambat pertumbuhan pasien AIDS baru.
Saat ini ada 11 juta anak yang menerima tunjangan dari keluarga miskin setempat, di mana tiap anak yang berhak akan mendapat tunjangan bulanan.