Kacang hijau (Phaseolus radiatus) dari keluarga Leguminoceae atau kacang-kacangan, dianggap sebagai sumber bahan makanan padat gizi. Tidak heran bila dalam beragam kegiatan posyandu dan aktivitas peningkatan gizi lainnya yang boleh dibilang disuguhkan selalu kacang hijau.
Kacang hijau termasuk bahan makanan yang tinggi daya cernanya (tidak menghasilkan gas saat diasup). Itu sebabnya kacang hijau cocok diberikan pada bayi yang sudah mulai diberi makanan pendamping ASI (MPASI) dan para lansia. Selain kaya serat, kacang hijau mengandung vitamin B kompleks, provitamin A, zat besi, kalsium, dan fosfor.
Di samping itu, kacang hijau punya memiliki berbagai jenis manfaat. Kacang hijau juga bisa menjadi "obat" anemia. Peran sebagai "obat" anemia ini sudah dikenal sejak lama. Namun, tidak semua anemia dapat dibantu oleh kacang hijau. Hanya anemia akibat kekurangan zat besi. Menurut penelitian, kandungan zat besi pada kacang hijau paling tinggi di antara kacang-kacangan lainnya.
Secara turun-temurun, ibu-ibu yang sedang hamil sering diingatkan untuk rajin mengonsumsi kacang hijau. Anjuran ini ada benarnya karena kacang hijau kaya protein yang diperlukan untuk pertumbuhan sel, termasuk sel rambut. Itu sebabnya, seringkali bayi dari ibu yang rajin mengasup kacang hijau rambutnya lebat.
Bayi yang mulai mengasup makanan pendamping ASI bila diberi kacang hijau, pertumbuhannya akan maksimal karena kandungan vitamin B kompleksnya. Vitamin ini membantu kelancaran proses pencernaan sehingga lebih banyak zat gizi yang terserap.
Kandungan serat yang tinggi, dipadu kadar lemak tak jenuh membuat kacang hijau pun cocok dikonsumsi oleh mereka yang hendak menurunkan berat badan. Ditambah kandungan serat pada kacang hijau mampu menyerap lemak sehingga tidak membentuk plak, penyebab serangan jantung dan strok. Lemaknya merupakan lemak tak jenuh yang disebut-sebut dapat menurunkan kolesterol. Hewan coba yang diberi kacang hijau, kadar kolesterol total, kolesterol jahat LDL, dan trigliseridanya turun.
Kandungan kalsium dan fosfornya baik bagi kesehatan tulang—termasuk pertumbuhan tulang pada anak, serta menguatkan tulang (mencegah osteoporosis) dan gigi.