Berpacu Antara Armada dan Bandara

By , Jumat, 29 November 2013 | 20:58 WIB

Ketika untuk rute Frankfurt-Singapura-Jakarta, Lufthansa mengoperasikan pesawat Airbus A380, ternyata Bandara Internasional Soekarno-Hatta belum siap didarati. Akhirnya, Lufthansa menghentikan sementara penerbangan ke Jakarta pada Oktober 2012, tepat pada “perayaan” 45 tahun penerbangan perdana Lufthansa ke Jakarta pada tahun 1967.Keberhasilan Indonesia sebagai negara mitra dalam pameran wisata ITB Fair di Berlin, 2013, penanda Indonesia merupakan tujuan wisata populer, pertumbuhan ekonomi positif, berkembangnya investasi Jerman dan Eropa di Indonesia membuat Lufthansa mempertimbangkan penerbangan kembali ke Jakarta mulai musim panas 30 Maret 2013. “Kami menyiapkan armada Airbus A340-600 yang bisa diterima Bandara Soekarno-Hatta,” papar Frank Puettmann, Head of Lufthansa Group Communication Asia Pacific di sela jumpa pers Selasa (26/11) di Jakarta. Dijadwalkan terbang lima kali seminggu Frankfurt-Kuala Lumpur-Jakarta, Lufthansa optimis meraih jumlah maksimal penumpang yang dulu berkomposisi. “Sekitar 40 persen  corporate traveler, dan 60 persen penumpang mandiri yang bertujuan ke Jerman, dan mudah melanjutkan ke Eropa Barat dan Mediterania,” ujar Leandro Tonidandel, Country Manager Lufthansa German Airlines untuk Indonesia. Pemesanan tiket untuk penerbangan perdana kembali dibuka selama 26 November - 8 Desember 2013. Bandara internasional Frankfurt, termasuk terminal baru Lufthansa, baru-baru ini diganjar Skytrax sebagai bandara dengan peningkatan terbanyak di dunia. Melihat ke Tanah Air, layaknya janganlah lagi ada alasan penutupan sementara penerbangan internasional karena tak laiknya bandara-bandara kita, bahkan bandara internasional di ibukota negara.