Game ponsel yang dilengkapi dengan musik gamelan dengan latar kota-kota di Jawa Barat, karya studio di Bandung, masuk ke pasar Jepang pertengahan November ini.
Game yang diberi judul INheritage: Boundary of Existence buatan studio Tinker Games ini menghadirkan suasana Indonesia dengan latar kota Bandung, Sukabumi, Bogor serta Garut, kata pendiri Tinker Games, Muhammad Ajie.
Ajie mengatakan saat ini game ini baru tersedia untuk versi iOS, karena memang ditujukan untuk pasaran global. Namun, mereka juga tengah mengembangkan versi android untuk para pengguna di Indonesia.
Pengamat industri game mengatakan INheritage: Boundary of Existence merupakan satu terobosan karena sulit untuk menembus pasaran Jepang."Ini game pertama yang didekati langsung oleh developer untuk masuk ke Jepang. Sulit menembus game ke pasar Jepang karena sistem yang berbeda ... jadi capaian INheritage ini dengan bisa masuk ke pasar Jepang bagus," kata Hendri Salim, redaktur situs dan majalah Games in Asia.
Hantu versi IndonesiaSementara itu, Putra M. Prasetyo, pengamat game lain mengatakan "game ini merupakan ide bagus untuk mengangkat budaya Indonesia ke pasar internasional."
"Saya sudah coba. Menurut saya cara mereka mengemas bagus, ada unsur fun sehingga sangat saya nikmati," kata Putra.
Ajie sendiri mengatakan mereka melakukan riset untuk mengangkat elemen-elemen Indonesia dalam game permainan menghindari peluru ini. "Kita masukkan visual novel dan unsur Indonesia. Ceritanya sangat Indonesia. Tempatnya sendiri di Jawa Barat, seperti Bandung, Garut, Sukabumi, Bogor, dan elemen seperti domba dan motif batik ... sampai hantu versi Indonesia," kata Ajie.
"Ceritanya tentang penjaga kota yang ada di Indonesia yang melawan musuh siluman bernama Yaksa ... kita angkat budaya Indonesia ke level yang berbeda. Kita branding ulang lewat game dengan teks bahasa Indonesia," tambah Ajie.