Kabar Baik dari Timor Leste

By , Kamis, 12 Desember 2013 | 12:00 WIB

Komunitas ilmu alam menyambut ikan spesies baru pada 11 Desember 2013 yang dinamai Evoita santanai. Jenis goby kerdil dengan tubuh bercorak warna putih, merah muda dan kejinggaan menakjupkan ini merupakan spesies baru ikan yang pertama ditemukan di Timor Leste, menurut laporan Conservation International (CI).

Gambaran ikan temuan baru ini diterbitkan dalam jurnal Zootaxa minggu ini, berdasarkan empat contoh (spesimen) yang dikumpulkan ilmuwan CI di Taman Nasional (TN) Nino Konis Santana, kawan lindung pertama negeri kecil itu. Ikan spesies baru ini ditemukan di perairan dangkal selama survei pada Agustus 2012 yang dirancang untuk membantu pengelola kawasan. Para ilmuwan juga menandai, bahwa Timor Leste adalah negara ketiga terkaya di dunia untuk keanekaragaman hayati ikan terumbu karang.

Timor Leste menempati separuh bagian di barat daya Pulau Timor berbatas dengan Laut Sawu di barat, Laut Banda di utara, dan Laut Timor di selatan. Negara berpenduduk sekitar satu juta jiwa ini terletak di atas Australia di Kepulauan India Timur – Nusantara, Indonesia, salah satu negara termuda di dunia, yang memperoleh kemerdekaan dari Indonesia pada 2002.

Spesies baru ini, seperti anggota genusnya, memiliki gigi yang terlihat jelas, muncul dalam dua atau lebih lengkung mulut di rahang bawah. Spesies ini berbeda dari  sepupunya dalam sistem sensorik dan warna tubuh.

CI menemukan 741 spesies ikan di pantai utara Timor Leste, termasuk spesies baru ini, menambah daftar spesies ikan yang tercatat di negara ini menjadi 967.

Mark Erdmann, penasihat senior untuk CI Indonesia Marine Program, menyatakan bahwa penamaan kawasan lindung dan spesies baru ini sebagai penghormatan bagi Connisso Antonino yang dikenal sebagai Nino Konis Santana, pahlawan national, pejuang kemerdekaan Timor Leste. Antonio, yang lahir di wilayah itu dikenal atas kepeduliannya akan lingkungan hidup.

Erdmann menambahkan, bahwa para ilmuwan mencatat 200 atau lebih spesies ikan pada 70 persen area yang mereka survei, mengukuhkannya sebagai salah satu tempat dengan keanekaragaman hayati terkaya di dunia.

“Ada peluang besar di sini untuk menjalankan ekowisata berdampak rendah bagi lingkungan yang dikelola dengan baik di sekitar habitat terumbu karang yang menakjupkan ini,  yang menyediakan banyak pilihan pemenuhan kebutuhan hidup yang berkelanjutan bagi warga setempat,” katanya.