Amazon Jajaki Pengiriman Barang dengan Pesawat Tak Berawak

By , Kamis, 12 Desember 2013 | 15:00 WIB

CEO Amazon.com Inc. Jeff Bezos membuat kejutan Minggu (1/12) dengan rencananya untuk mengirimkan barang ke jutaan pelanggan dengan menggunakan pesawat tak berawak, alias drone. Namun visi berani ini sepertinya tidak akan dapat dicapai dalam dekade ini. Menurut pengakuan Bezos, teknologi yang akan memungkinkan 'oktokopter' bertenaga listrik untuk terbang ke alamat yang sudah ditentukan tanpa awak, masih dalam tahap pengembangan awal. Dan Amerika Serikat tampaknya tidak akan menetapkan aturan untuk sistem penerbangan pesawat sipil tanpa awak sampai paling tidak 2015.   Selain itu, ide ini menimbulkan kekhawatiran-kekhawatiran soal privasi dan dikecam oleh beberapa pihak sebagai aksi publikasi. "Saya paham ini kelihatannya seperti fiksi ilmiah, tapi bukan," ujar Bezos pada pembawa acara bincang-bincang Charlie Rose pada acara '60 Minutes' di stasiun CBS. Ia mendemonstrasikan video helikopter berukuran mini yang dengan halus menjatuhkan paket kecil di teras rumah pelanggan.  Wawancara itu ditayangkan sebelum "Cyber Monday," salah satu hari tersibuk dalam penjualan toko-toko daring, yang bisa membantu Amazon diingat pelanggan.   Amazon menyebut helikopter itu "Prime Air", yang dapat mengirimkan paket barang sampai seberat 2,3 kilogram dalam kurang dari 30 menit dalam radius 16 kilometer dari pusat-pusat pengepakan Amazon, ujar Bezos. "Ini masih bertahun-tahun lagi (untuk diwujudkan)," ujar Bezos, menyadari bahwa teknologinya perlu tahunan untuk dikembangkan.   Namun Bezos, yang dikenal karena kesabarannya akan proyek-proyek jangka panjang, mengatakan ia optimistis dapat mewujudkan proyek itu menjadi kenyataan lebih cepat dari yang diperkirakan.