Praktek pemberian antibiotik pada hewan ternak sehat untuk menggemukkan tubuh mereka kini dilarang di Amerika Serikat. Langkah ini diambil dengan tujuan untuk mengatasi resistensi antibiotik. Namun demikian, Food and Drug Administration (FDA) dikritik karena gagal mendesak aturan baru tersebut diterapkan secara penuh.Mikroba yang kebal terhadap antibiotik diperkirakan telah membunuh 23 ribu dan menginfeksi 2 juta warga Amerika per tahun. Di negeri tersebut, 80 persen antibiotik diberikan pada hewan ternak. Berhubung mikroba yang terus menerus dilawan dengan antibiotik telah mengembangkan pertahanan diri, pemberian antibiotik pada hewan sehat memperburuk masalah ini.FDA, yang pertamakali mengajukan pelarangan ini tahun 1977, telah meminta perusahaan farmasi yang memproduksi antibiotik yang penting untuk kebutuhan medis bagi hewan, untuk secara sukarela menarik peredaran antibiotik buatannya untuk digunakan sebagai pendongkrak pertumbuhan hewan.Mereka diberi waktu 3 tahun untuk mengubah label pada antibiotik dan obat-obatan anti mikrobial lainnya dan menyebutkan bahwa obat-obatan itu hanya boleh diberikan pada hewan untuk alasan kesehatan, dan sesuai dengan permintaan dari dokter hewan.US Centers for Disease Control (CDC) sendiri menyambut baik pengumuman FDA. "Ini merupakan langkah maju yang penting dan sudah ditunggu-tunggu," kata Robert Tauxe, juru bicara CDC. "Kini waktunya industri farmasi mengambil langkah maju dan memainkan peranan mereka sebagai mitra dalam mereduksi penyebaran bakteri yang kebal terhadap antibiotik," ucapnya.Uni Eropa sendiri telah melarang penggunaan antibiotik sebagai obat pendongkrak pertumbuhan hewan ternak pada tahun 2006 lalu.