Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan ilmu astronomi bukan hal baru bagi Indonesia karena Candi Borobudur berabad-abad lalu juga dibangun dengan mengambil prinsip ilmu ini.
"Alasan itulah yang mendasari memilih Candi Borobudur sebagai lokasi penyelenggaraan olimpiade astronomi internasional ketika Indonesia mendapat giliran menjadi tuan rumah olimpiade ini," katanya Senin malam, sebelum pembukaan International Olympiad on Astronomy and Astrophysics (IOAA) di Pelataran Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
"Tantangan kita adalah menggugah minat generasi muda pada bidang astronomi karena astronomi banyak berguna bagi kehidupan kita, seperti microwave," kata Anies.
Ia mengatakan olimpiade astronomi 2015 diikuti oleh 41 negara, sedangkan Indonesia mengirimkan 10 orang peserta yang disebutnya telah memasuki semacam pelatnas untuk mendapatkan pelatihan.
Ia berharap delegasi Indonesia menjadi juara olimpiade ini.
"Kalau bisa jadi juara umum itu bagus. Kami optimistis bisa meraih juara," kata Anies.
Ia mengakui beberapa negara menjadi saingan berat Indonesia, antara lain Rumania dan Korea Selatan.
Pada olimpiade ini, untuk observasi dilakukan di kompleks Candi Borobudur, sedangkan untuk lomba teori digelar di SMA Taruna Nusantara, Magelang.