Tiga Pusat Unggulan Iptek Ditetapkan

By , Rabu, 18 Desember 2013 | 17:30 WIB

Kementerian Riset dan Teknologi tahun ini menetapkan tiga pusat penelitian sebagai Pusat Unggulan Iptek (PUI). Pusat penelitian itu adalah Pusat Kajian Hortikultura Institut Pertanian Bogor, Pusat Studi Biofarmaka IPB, serta Pusat Penelitian Kopi dan Kakao.

Penganugerahan PUI 2013 dilakukan Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta, Selasa (17/12), di Jakarta.

Ketiga pusat riset itu, kata Menristek, memenuhi kriteria yang ditetapkan panitia pemilihan dari aspek akademis, ekonomis, dan ekologis. Pusat riset harus menghasilkan jurnal dan memiliki hak kekayaan intelektual dalam jumlah tertentu. Selain itu, memiliki keuntungan ekonomis dengan membuat produk berkualitas dan memiliki nilai tambah bagi industri, serta berpotensi diproduksi massal dan dipasarkan sampai ke luar negeri.

Dalam pameran yang digelar di acara itu ditampilkan produk unggulan PUI terkait. Pusat Kajian Hortikultura IPB menghasilkan antara lain bibit pepaya calina, cabai seloka, jambu biji kristal, dan mutiara.

“Produk telah dibudidaya petani dan dijual di supermarket,” kata Aria Widura, pemulia tanaman di Pusat Kajian Hortikultura (PKH).

Pusat Studi Biofarmaka IPB menerapkan teknologi nano dalam pembuatan kosmetik dari bahan herbal, antara lain obat antijerawat dari secang.

Sementara Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka) mengembangkan industri kopi mulai dari penyediaan bibit unggul, yaitu kopi super-robusta dan arabika, hingga menghasilkan kopi berkualitas baik.

“Target Puslitkoka bersama mitra petani dan industri adalah mengangkat Indonesia menjadi produsen kopi terbesar di dunia, mengalahkan Brasil dan Vietnam. PKH akan mewujudkan Indonesia sebagai produsen hortikultura dunia tahun 2020,” ungkap Yohan Tiara, Kepala Bidang Program Kompetensi Kelembagaan Kemenristek.

Penganugerahan PUI dimulai tahun 2011. Lembaga riset yang telah ditetapkan sebagai PUI adalah Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan menjadi Pusat Unggulan Iptek Kelapa Sawit, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao menjadi Pusat Unggulan Iptek Kakao, serta Lembaga Penyakit Tropis Universitas Airlangga Surabaya menjadi Pusat Unggulan Iptek Penyakit Tropis.

Kemenristek juga membina 12 lembaga litbang lain yang berpotensi menjadi pusat unggulan.

Menurut Gusti, Kementerian Ristek akan memberi dana insentif hingga sebesar Rp1 miliar per lembaga maksimal tiga tahun. Dana itu untuk operasional kelembagaan, pembinaan sumber daya manusia, fasilitasi jaringan internasional, riset, dan pemanfaatan hasil riset.