Selamatkan Bumi, Jangan Gunakan Air Panas untuk Cuci Tangan

By , Rabu, 18 Desember 2013 | 19:40 WIB

Mencuci tangan menggunakan air hangat sama saja membuang energi. Bahkan, penggunaan air panas sering memiliki efek buruk pada kesehatan.Menggunakan air panas untuk mencuci tangan tidak membunuh kuman lebih baik ketimbang air dingin. Hal itu justru sama saja seperti pembakaran karbon.Memang, di saat musim hujan seperti sekarang, mencuci tangan dengan air hangat banyak dipercaya dapat menghilangkan virus penyebab flu. Namun, banyak yang tidak tahu tentang mencuci tangan, kata peneliti di Universitas Vanderbilt. Bagaimana Anda membersihkan tangan tidak menjamin Anda tetap sehat. Hal ini malah membuat planet ini rusak.Amanda R. Carrico, seorang asisten profesor peneliti di Vanderbilt Institute for Energy and Environment di Tennessee mengatakan, benar bahwa panas dapat membunuh bakteri, tetapi jika Anda akan menggunakan air panas untuk membunuh bakteri, itu akan terlalu panas bagi Anda.Carrico mengatakan, setelah meninjau literatur ilmiah, timnya menemukan tidak ada bukti bahwa dengan menggunakan air panas seseorang memiliki manfaat dalam membunuh bakteri. Bahkan air sedingin 40°F (4,4°C) bisa mengurangi bakteri seperti air panas, jika tangan digosok, dibilas, dan dikeringkan dengan baik."Meskipun pilihan suhu air selama mencuci tangan mungkin tampak sepele, bila dikalikan dengan hampir 800 miliar orang Amerika yang mencuci tangan setiap tahun, menghasilkan lebih dari 6 juta metrik ton CO2 setara dengan emisi per tahun," katanya.Itu kira-kira sama dengan emisi dari dua pembangkit listrik tenaga batu bara, atau 1.250.000 kendaraan penumpang selama setahun. Ini lebih tinggi dari emisi gas rumah kaca di negara-negara kecil seperti El Salvador atau Armenia, dan setara dengan emisi di Barbados.Untuk menyelamatkan bumi, disarankan agar tidak terlalu membuang-buang energi. Intinya, kata Carrico, tidak perlu khawatir tentang suhu air jika mencuci secara baik dan lebih sering.