Armadillo Sebarkan Lepra di AS

By , Kamis, 19 Desember 2013 | 11:15 WIB

Bagaimana puluhan orang di AS bisa terjangkit lepra setiap tahunnya, padahal mereka tidak pernah bepergian ke negara-negara di mana penyakit tersebut lebih sering muncul?

Ternyata armadillo pelakunya. Itulah yang dikatakan tim peneliti internasional setelah meneliti DNA armadillo. Pengurutan genetika menunjukkan bahwa manusia dan armadillo di selatan Amerika memiliki galur unik yang sama dengan bakteria di balik lepra, alias penyakit Hansen.

Infeksinya—yang bisa tertidur selama bertahun-tahun sebelum menyebabkan lesi kulit, kerusakan saraf, dan kelemahan otot—dianggap hanya bisa ditularkan dari orang ke orang. Penelitian baru menunjukkan bahwa bakteri Hansen dapat berpindah dari mamalia bercangkang keras, yang suhu tubuhnya yang dingin (32ºC) membuat mereka menjadi inang utama, kepada orang-orang yang berburu, memasak, atau menyentuh mereka.

Richard Truman National Hansen's Disease Program mengungkapkan bahwa kaitan penyakit lepra dengan armadillo telah dicurigai sejak lama. Meskipun risikonya terhadap manusia tetap rendah—hanya 5 persen dari kita yang secara genetis rentan terhadap penyakit itu—Truman mendesak dokter-dokter di AS untuk mempertimbangkan lepra selama proses diagnosis. Sarannya kepada setiap orang: "Jangan sentuh armadillo." 

Tentang Lepra