Hari Ibu di Magelang, Ribuan Orang Menulis Al Quran Serentak

By , Senin, 23 Desember 2013 | 09:15 WIB

Tidak kurang 10.000 orang mengikuti lomba menulis ayat Al Quran di Stadion Madya Kota Magelang, Jawa Tengah, Minggu (22/12). Kegiatan bertajuk "Semarak Magelang Menulis Al Quran" digelar guna memperingati Hari Ibu.

Para peserta selain berasal dari wilayah Magelang, juga datang dari luar kota, seperti Temanggung, Semarang, Solo, Gresik, Malang, Nusa Tenggara, bahkan ada juga yang dari Malaysia. Mereka merupakan siswa SD, SMP, SMA, pondok pesantren, dan masyarakat umum.

Burhan Al Muhtadi, Ketua Komunitas Peduli Negeri (Kopeng) selaku penyelenggara lomba, menuturkan, menulis Al Quran secara massal ini merupakan kegiatan yang pertama digelar di Jawa Tengah. Sebelumnya juga pernah digelar di Jawa Barat dan Jawa Timur.

Kegiatan ini digelar tepat di Hari Ibu bukan tanpa makna, kata Burhan. Pihaknya ingin menjadikan kembali bahwa Al Quran adalan ibu dari segala ilmu di dunia ini.

"Tidak ada sumber ilmu lebih tinggi dari Al Quran. Selama ini masyarakat hanya taat kepada kandungan Al Quran tetapi masih banyak yang belum patuh kepada apa yang diperintahkan Allah dalam Al Quran itu," ujar Burhan di sela kegiatan.

Burhan menjelaskan, peserta akan dibagi dalam beberapa kelompok dan selanjutnya akan menulis secara bersama-sama. Setiap peserta kemudian menulis ayat Al Quran dalam satu halaman dengan teknik follow the line. Peserta hanya diwajibkan untuk menebalkan tulisan yang sebelumnya dalam bentuk transparan.

"Satu Al Quran itu kan ada 604 halaman, jadi nanti peserta akan dibagi per kelompok dengan anggota 604 orang tiap kelompoknya. Jadi kalau dihitung, nantinya akan menghasilkan sekitar 32 jilid Al Quran," imbuhnya.

Burhan menuturkan, target awal peserta sebanyak 19.019 orang. Meski tidak tercapai, jumlah tersebut sudah mampu memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI).

"Pemecahan terakhir sebanyak 5.000 peserta. Itu dua tahun lalu saat diadakan di Jakarta. Kalau hanya mencapai 5.001 saja sebenarnya sudah masuk dalam catatat rekor MURI, apalagi ini 10.000 lebih," tuturnya.

Meski gerimis sepanjang kegiatan, tampaknya tidak menyurutkan semangat para peserta lomba.

"Dahulu ketika masa Nabi menulis Al Quran banyak cobaan hingga pengorbanan darah dan nyawa. Ini juga yang ingin kami tanamkan kepada masyarakat untuk mencintai Al Quran," imbuh Burhan.

Sementara itu, Aleyda Nurvilaely (11), salah satu peserta, mengaku senang mengikuti lomba ini. Meski hujan sejak pagi, dirinya tetap semangat mengikuti setiap rangkaian kegiatan.

"Walaupun hujan tetap senang bisa ikut lomba. Karena biar pintar menulis Al Quran," ujar siswi Kelas V SD Kramat 1 Kota Magelang itu.