Ini Alasan Anda tak Boleh Bertengkar di Media Sosial

By , Selasa, 24 Desember 2013 | 12:47 WIB

Pasangan yang paling romantis sekalipun pasti pernah selisih pendapat yang menghasilkan pertengkaran. Dalam suatu hubungan, rasa cemburu, jengkel, kesal, dan saling mendiamkan adalah "bumbu" cinta yang dialami oleh seluruh pasangan di dunia.

Namun meskipun sedang jengkel dengan si dia, jangan sampai membawa isu tersebut ke ranah publik, apalagi menuliskannya di akun social media Anda.

Selain tidak mencerminkan perempuan yang dewasa, bisa jadi orang-orang yang menjadi teman Anda di media sosial akan mencibir dan menganggap Anda si tukang mencari perhatian yang akut!

Masalah pribadi

Bagaimanapun pertengkaran yang terjadi di antara Anda dan pasangan, camkanlah bahwa itu adalah masalah pribadi, tidak perlu mengumbar-umbarnya di media sosial, apalagi sampai "berantem" di linimasa Twitter!

Sikap ini sangat kekanak-kanakan dan siapa tahu teman-teman di Twitter, sebenarnya juga tidak nyaman dengan drama Anda dan si dia.

Siapa yang memulai?

Kalau si dia yang memulai, sebaiknya diamkan saja dan tak perlu dibalas, apalagi menuliskan status tanpa mention, yang mana jelas-jelas mengarah pada pasangan Anda.

Sebaliknya, kalau ternyata Anda yang memulai, sebaiknya segera hentikan dan introspeksi diri. Bagaimana kalau status marah-marah yang Anda tulis salah sasaran dan membuat orang lain tersinggung.

Mengganggu teman-teman

Perang status di Twitter, Facebook, atau Path bersama pasangan, mungkin saja tidak dipedulikan oleh teman yang lain. Akan tetapi pastinya akan mengganggu mereka, apalagi kalau kuantitas pertengkaran dengan pasangan di media sosial terbilang sering.

Bisa-bisa Anda diblok oleh teman-teman tersebut, karena malas membaca dan menyaksikan masalah yang tidak perlu mereka ketahui. Saat sedang emosi, ego seseorang memang meningkat lebih tinggi, tetapi mau tidak mau Anda harus cerdas meredamnya supaya orang di sekitar tidak kena getahnya juga.

Menghancurkan image