Mendaki Gunung, Sarana Pendidikan Karakter Alami (2)

By , Jumat, 3 Januari 2014 | 10:38 WIB

Pengalaman mendaki lambat laun memberikan kesempatan pada seseorang untuk mengelola rasa takut dan kekhawatiran yang timbul dengan melakukan tindakan yang diperlukan.

Selain itu, pelajaran penting lainnya, mendaki gunung merupakan olahraga yang melibatkan individu lain. Maka, dalam melakukan perjalanan mendaki, sering kali kita dihadapkan pada kondisi medan yang sulit, sementara tidak semua teman seperjalanan memiliki kemampuan fisik yang merata.

Dalam perjalanannya, seseorang mungkin akan kedinginan, terpeleset, jatuh, ataupun merasa lelah. Peserta pendakian masing-masing berkesempatan memberikan bantuan, dukungan, ataupun perhatian satu sama lain. Di sinilah, mendaki gunung melatih seseorang untuk peka akan kondisi yang ada. Karakter suka menolong bisa terasah melalui kondisi seperti ini. 

Pun, ketika mendaki, sesama rekan pendaki bisa berbeda pendapat dalam menentukan jalur yang dilewati atau target yang hendak dicapai. Melalui mendaki gunung, seseorang dilatih untuk mengenal kepribadian dan karakter berbagai individu. Seseorang berlatih untuk mengembangkan kemampuan interpersonal, termasuk di dalamnya berlatih menyikapi setiap karakter, kemampuan dan kecakapan berbeda yang dimiliki oleh masing-masing anggota tim pendakian.

Rasanya, di sinilah seseorang bisa belajar untuk rendah hati serta mau mendengarkan pendapat orang lain dengan penuh perhatian, mengemukakan pendapat dan bernegosiasi, bijak terhadap kondisi sulit, tegas, tapi juga memiliki sikap toleransi sekaligus mementingkan kepentingan kebanyakan orang dan tidak egois.

Tentu saja, pembentukan karakter tidak lahir sekonyong-konyong, tapi membutuhkan latihan panjang. Yakin bahwa aktivitas mendaki gunung adalah sarana pendidikan karakter yang alami, saya memutuskan untuk memperkenalkan aktivitas mendaki gunung pada anak saya sedini mungkin.

Namun, di samping semua manfaat yang tertulis di atas—saya merasa—melalui kegiatan naik gunung, anak saya yang kini berusia 5,5 tahun tumbuh menjadi anak yang gembira dan percaya diri. Aktivitas ini ternyata memberi sejumlah manfaat untuk anak saya.