Di tengah angin yang berembus kencang dan rintik hujan salju dalam suhu minus 15 derajat Celsius, tiga orang mahasiswa Indonesia, Ali Ataya (21), Khaerul Amri (23), dan Nur Wahyu Widayatno (24), berjuang mengibarkan kembali sang Merah Putih di puncak Gunung Aconcagua, pada 4 Januari 2014.
Ketiga mahasiswa yang tergabung dalam Green Expedition KMPA Eka Citra Universitas Negeri Jakarta ini memulai pendakian menuju puncak pada pukul 05.00 waktu setempat, dari Camp 3 di ketinggian 5.930 mdpl. Akhirnya pada pukul 15.55 waktu setempat, puncak Aconcagua (6.962 mdpl) berhasil mereka raih.
Sebulan sebelumnya, pada 1 Desember 2013, tim Mahapala Universitas Negeri Semarang yang terdiri dari Miftakhul Ulum, Hermawati, dan Putra Triya Atmajaya yang tergabung dalam tim ekspedisi Spirit of Indonesian Youth Expedition Part III, berhasil pula menjejakkan kaki di puncak ini tersebut setelah sempat terhalang cuaca buruk.
Gunung Aconcagua yang diyakini berasal dari bahasa Quechua: Ackon Cahuak, Anco Cahuac, atau bahasa Arauca: Aconca-Hue ditahbiskan menjadi salah satu gunung dari The Seven Summits oleh Dick Bass pendaki Amerika. Gunung ini tersohor akan El Viento Blanco, yaitu badai putih berkecepatan mencapai lebih dari 200 kilometer per jam, yang menghantui setiap pendaki.
Dalam keterangannya kepada media, Rahman Mukhlis, salah satu anggota steering committee dalam Green Expedition KMPA Eka Citra mengungkapkan bahwa tak hanya sekadar mendaki gunung, tim juga mengusung tema Green Indonesia for the World dengan berbagai kegiatan penanaman pohon di Indonesia serta sosialisasi kegiatan di setiap KBRI dari negara yang mereka kunjungi. Di Argentina, acara ini diselenggarakan 22 Desember silam, sekaligus memperkenalkan keindahan Indonesia lewat kegiatan yang mereka namakan Wonderful Indonesia.
Dalam rangka meraih tujuh puncak dunia, para anggota KMPA Eka Citra UNJ telah mendaki Gunung Elbrus di Rusia pada 2011, Carstensz Pyramid di Indonesia, serta Kilimanjaro di Tanzania pada 2012. Target selanjutnya adalah Gunung Denali di Alaska. Jika target ini tercapai, gunung yang tersisa untuk misi pendakian berikutnya adalah Vinson Massif di Antartika, dan Everest di Nepal.