Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, Tazbir meminta masyarakat membudayakan lingkungan bersih untuk kenyamanan wisatawan yang berkunjung ke daerah itu. "Survei selama ini membuktikan bahwa kota wisata yang bersih relatif banyak diminati wisatawan dibandingkan kota yang kumuh, kotor dan lingkungan tidak tertata. Singapura, Kanada, Australia, Jepang, Paris adalah beberapa contoh kota pariwisata kelas dunia yang selalu diingat para wisatawan karena penataan kotanya bersih dan lingkungannya tertata rapi," kata Tazbir di Yogyakarta, Senin (6/1). Menurut Tazbir, mestinya masyarakat Yogyakarta juga harus menyadari kalau kebersihan lingkungan sangat penting, sehingga gerakan budaya bersih lingkungan ini menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang ke daerah ini. "Dengan kota yang bersih dan tertata rapi setidaknya wisatawan merasa aman dan nyaman," kata Tazbir. Tazbir mengatakan, beberapa kawasan wisata Yogyakarta, misalnya Malioboro dan sekitarnya memang sudah saatnya bebas sampah dan bau pesing, sehingga tidak ada kesan kumuh dan sumpek. "Malioboro adalah etalasenya Yogyakarta. Kalau Malioboro bersih, hijau dan lingkungan bersih tentu image wisatawan yang datang ke Yogyakarta bakal meningkat lagi. Dan ini sebetulnya soal sederhana," katanya. Namun, lanjut Tazbir, masalahnya tidak semua orang dan pemangku kepentingan pariwisata mau berperilaku menjaga kebersihan dan lingkungan. "Pada 2014 Malioboro harus bersih, hijau dan nyaman," kata Tazbir.