Sabuk badai dingin yang ekstrem di wilayah Kanada dan Amerika Serikat sekarang bergerak ke timur menuju Eropa hingga Asia. Puncak musim dingin di Indonesia bisa terpengaruh, dapat menimbulkan hujan ekstrem di wilayah Jawa bagian barat, termasuk Jakarta.
Seruak dingin merupakan pergerakan angin dari wilayah dingin dengan tekanan tinggi ke wilayah dengan tekanan lebih rendah atau panas. Pertemuan anginnya berdampak penguapan air menjadi awan hujan ekstrem.
Polar vortex
Suhu membekukan akibat pusaran udara dingin dari kutub itu oleh para ahli meteorologi diberi nama polar vortex.
Fenomena alam tersebut membuat kegiatan di luar ruang menjadi rentan, berbahaya, dan banyak sekolah serta kantor tutup. Tempat-tempat penampungan tunawisma dipadati.
Bagi puluhan juta warga AS bagian timur dan tengah yang saat ini terperangkap dalam suhu membekukan itu—bukan dinginnya, melainkan anginnya—yang jadi persoalan.
Suhu udara yang anjlok sampai di bawah nol derajat Celcius dan memecahkan rekor suhu terdingin memang buruk. Tetapi, tambahan angin berkecepatan beberapa kilometer per jam, apa yang tadinya tidak nyaman menjadi sangat berbahaya. Laman pemantau penerbangan AS FlightAware, melansir, lebih dari 4.300 jadwal penerbangan dalam negeri dibatalkan dan lebih dari 6.500 jadwal penerbangan tertunda.
Menurut Mark Seeley, seorang ahli iklim pada Universitas Minnesota, angin mendorong udara dingin pada apa pun yang disentuhnya. Baik itu kulit manusia maupun mesin mobil, angin mendorong pergi kehangatan dan mengganti dengan dingin beku.
Bukti
Pakar meteorologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Army Susandi, pada Kompas.com mengatakan, fenomena musim dingin dan juga panas ekstrem (di Australia) merupakan bukti perubahan iklim.
"Dampak perubahan iklim yang nyata di wilayah subtropis yang kita lihat kali ini adalah suhu. Adanya perubahan iklim menyebabkan musim dingin dan panas yang ekstrem," katanya.
Jika perubahan iklim menyebabkan suhu ekstrem di wilayah subtropis, apa yang mungkin terjadi pada wilayah Indonesia? Army menjelaskan, dampak perubahan iklim di wilayah Indonesia adalah anomali curah hujan, bisa sangat besar dan panjang atau sebaliknya.