Teluk Ambon Tercemar, Sampah Mengendap di Dasar Laut

By , Rabu, 8 Januari 2014 | 19:04 WIB

Pesisir pantai Teluk Ambon yang berada di pusat Kota Ambon, Maluku tercemar sampah yang dibuang oleh warga di pantai tersebut. Tumpukan sampah mencapai 500 kilogram per hari rata-rata.

Sampah tersebut terbawa arus ke tengah, dan akhirnya mengendap di dasar laut. Ini mengakibatkan air laut tercemar dan pertumbuhan biota laut terganggu.

Berdasarkan pantauan Kompas, Selasa (7/1), di pesisir pantai sepanjang 600 meter di Jalan Pantai Batu Merah dan Jalan Pantai Mardika, Kota Ambon, banyak sampah terapung di air dan terbawa arus dari pinggir menuju tengah laut.

Sementara, warga secara bebas membuang berbagai jenis sampah seperti kemasan air mineral, kantong plastik, karung, kardus—ke pantai.

Menurut Kepala Unit Pelaksana Teknis Balai Konservasi Biota Laut Teluk Ambon dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Augy Syahailatua, pencemaran telah mematikan pertumbuhan berbagai biota laut dan yang tersisa semakin terancam.

“Banyak terumbu karang tidak bisa berkembang dan akhirnya rusak, karena terhambat tumpukan plastik di dasar laut. Ikan teri, yang menjadi umpan bagi nelayan pemancing cakalang, yang dulu mudah didapat di teluk itu kini semakin sulit dan hampir tidak ada lagi,” kata Augy.

Teluk Ambon terkenal kaya ikan, terumbu karang yang indah, dan mangrove. Namun secara perlahan area seluas 28.292,89 hektare dengan kedalaman 40-200 meter itu terancam kehilangan daya tarik akibat tercemar sampah. Kini masyarakat tidak berani lagi berenang di sekitar pesisir karena takut terserang penyakit. Dahulu sekitar pesisir ini airnya masih bersih.

Tumpukan sampah akan menimbulkan sedimentasi di pesisir. Akibatnya, beberapa permukiman warga di sepanjang garis pantai sejauh 102,7 kilometer itu berpotensi terendam air laut saat terjadi pasang.