Pameran Foto Terbaik Bawah Laut Indonesia Digelar di Jakarta

By , Jumat, 10 Januari 2014 | 08:57 WIB

“Karya fotografi sebagai produk ekonomi kreatif sangat efektif untuk mempromosikan pariwisata—di antaranya objek wisata selam terbaik—Indonesia ke seluruh dunia dan memamerkan keunggulan pariwisata kita. Itu salah satu tujuan kita gelar kontes ini,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu saat acara pengumuman pemenang kontes IWUPC, pada Kamis (9/1).

Mari secara resmi membuka pameran foto dari hasil Kontes Fotografi Bawah Air Indonesia Tingkat Dunia atau Indonesia World Underwater Photo Contest (IWUPC), yang akan berlangsung 9-12 Januari 2014 di Moulin Rounge Hall, Grand Indonesia, Jakarta.

Dalam acara tersebut sekaligus diumumkan foto-foto yang ditetapkan sebagai pemenang dalam berbagai kategori, yaitu Marco asal Singapura untuk kategori Best of Show, Fendy Donsu asal Indonesia untuk Basic Compact, James Mamoto dari Indonesia untuk Compact Plus Wide, Marcus Commodore asal Thailand untuk Compact Plus Macro, Thomas Haider asal Austria untuk DSLR Wide, dan Christian Jansen asal AS untuk kategori DSLR Macro, dan sepuluh besar Junior Category.

Mari mengatakan melalui kontes fotografi IWUPC diharapkan lokasi-lokasi diving yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia lebih dikenal masyarakat internasional serta menarik wisatawan untuk datang.

Hal ini, lanjutnya, karena Indonesia merupakan surga bagi para penyelam dunia dengan memiliki kekayaan laut yang begitu indah. “Kita harus menjadi rujukan dunia untuk selam,” ujarnya.

Tercatat sampai Desember 2013, kontes ini diikuti 403 peserta dengan jumlah 2.625 foto. Tim juri kemudian menyaring dan mendapatkan sebanyak 186 foto sebagai nominasi dan finalnya sebanyak 27 foto (terdiri dari 18 peserta internasional dan 9 peserta Indonesia) ditetapkan sebagai pemenang dalam berbagai kategori.

Peserta kontes ini juga harus menyertakan verifikasi dari dive operator di mana mereka melakukan penyelaman sebagai bukti bahwa hasil foto diambil di wilayah perairan di Indonesia.

“Selama ini kita tidak punya data dive operator. Sekarang ada 178 dive operator di database kita. Mereka sudah memenuhi standar dalam segala hal. Dive operator sangat penting dalam kesuksesan objek wisata diving yang bertanggung jawab dan memadai,” jelas Mari.

“Dengan terdaftarnya mereka, maka kita ada akses sehingga pemetaan spot-spot penyelaman bisa lebih lengkap dan tidak hanya bisa dilakukan pengembangan tetapi juga pemasaran dan langkah-langkah konservasi,” tambahnya.