Sebanyak 5.152 warga mengungsi sebagai dampak banjir yang merendam tempat tinggal mereka akibat intensitas hujan tinggi di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
"Hingga Senin pukul 07.00 WIB banjir telah merendam 276 RT, 75 RW di 31 kelurahan di 18 kecamatan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, di Jakarta, Senin (13/1).
Data sementara yang dihimpun dari BPBD DKI Jakarta ini juga menyebutkan sebanyak 7.367 rumah (24.269 jiwa) terendam banjir. Pengungsi 5.152 jiwa tersebar di 35 titik pengungsian.
Tinggi air genangan bervariasi di beberapa tempat. Di kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, banjir yang menggenangi lima RW tingginya mencapai empat meter.
Terdata daerah banjir paling parah terjadi di Cawang, Cililitan, Bidara Cina, dan Kampung Melayu, Jakarta Timur.
Di Kelurahan Kampung Melayu Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, banjir merendam 1.508 rumah (3.427 jiwa) dan jumlah pengungsi sebanyak 212 jiwa.
"Sebagian besar warga tidak mau mengungsi meski banjir mencapai 100-250 cm," katanya.
Sedangkan di Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, banjir merendam RW 1, 2, 3, 5 dan 8. Sebanyak 1.944 rumah (6.293 jiwa) terendam banjir dengan tinggi 50-400 cm dan warga yang mengungsi mencapai 3.446 jiwa.
Warga daerah tersebut mengungsi ke sembilan titik seperti posyandu, kantor harian Suara Pembaharuan, masjid, dan sekolah dasar setempat.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta bersama aparat melakukan evakuasi dan pemberian bantuan kepada pengungsi. BNPB telah menurunkan Tim Reaksi Cepat sejak Minggu (12/1) untuk mendampingi BPBD.
Hujan yang terus mengguyur wilayah ibukota sejak beberapa hari belakangan telah menyebabkan meluapnya sungai-sungai hingga merendam permukiman penduduk.