Telur kutu laut dari kelas udang-udangan berumur sekitar 700 tahun dan terkubur di South Center Lake, Minnesota, AS, berhasil ditetaskan.
Bersama dengan itu, juga dilakukan penelitian tentang evolusi hewan tersebut—dengan meneliti kandungan fosfor pada endapan di dasar danau.
Salah satu peneliti, yakni seorang ahli evolusi ekologi, Lawrence J Weider dari Universitas Oklahoma, mengatakan awalnya mereka hanya bertujuan untuk menetaskan telur Daphnia pulicaria yang mereka dapat dari endapan danau tersebut.
“Saya amat terkejut ketika tahu usia telur itu,” ujar Weider. Dari analisis laboratorium diketahui, usia endapan danau tersebut sekitar 1.600 tahun. Dari sejumlah telur yang ditetaskan berusia sekitar 700 tahun.
Penelitian bertujuan untuk menganalisis perubahan ekologis dari danau, dengan meneliti telur mikroorganisme yang mereka tetaskan.
Daphnia pulicaria berukuran sebesar butiran beras. Pada setiap musim gugur, beberapa spesies makhluk itu bertelur, dan telurnya dilapisi cangkang keras. Pada musim semi, telu-telur tersebut menetas. Telur yang tidak menetas sebagian tenggelam hingga dasar danau.
Telur yang mereka temukan pun kemudian diupayakan untuk ditetaskan, sekaligus membuat ekstrak DNA Daphnia untuk menganalisis proses evolusinya digabungkan dengan analisis sejarah endapan.
Penelitian ini juga difokuskan pada unsur kimia fosfor (P). “Fosfor merupakan kunci untuk kehidupan, tetapi tidak banyak jumlahnya di lingkungan hidup kita,” ungkap salah satu anggota tim peneliti, Punidan D Jeyasingh.