Dilaporkan, Cina telah melakukan penerbangan eksperimen peluru kendali (rudal) pengantar hulu ledak hipersonik yang dirancang untuk terbang dengan kecepatan beberapa kali kecepatan suara. Kementerian Pertahanan Beijing tidak mengomentari hasil percobaan itu, yang disebut "bersifat ilmiah" dan bukan ditujukan terhadap negara tertentu mana pun. Departemen Pertahanan AS mengukuhkan—tetapi tidak mau mengomentari—percobaan yang diadakan Cina itu. Sementara sebagian di Amerika merasa khawatir akan pertumbuhan cepat militer Cina. Jika disempurnakan, teknologi hipersonik dapat memungkinkan negara-negara menyerang sasaran di mana pun di dunia dalam waktu beberapa menit, tanpa terdeteksi oleh sistem pertahanan rudal. Percoban itu awalnya dilaporkan oleh Washington Free Beacon, yang mengutip para pejabat Amerika yang mengatakan rudal peluncur itu terbang dengan kecepatan Mach 10—atau 10 kali kecepatan suara.